Happiness.

"Aku suka senja yang ditemani matahari tenggelam, begitu indah. Tidakkah itu tampak seperti kita, Jean?" Ucap gadis berbalut coat coklat dengan secangkir kopi di genggaman.

Jean hanya menghela nafas berat,

"Kau senja nya dan aku matahari nya, jika kau mulai muncul maka aku akan tenggelam perlahan-lahan dan tugas ku tergantikan dengan bulan. Itu menyakitkan karena kita tak lagi bersama, mengapa kau berpikir bahwa itu indah?"

"Senja dan matahari terlihat indah jika bersama walau hanya bertahan beberapa saat, tapi mereka muncul setiap hari dan saling melengkapi. Sebenarnya kita bertahan lama hanya saja waktu tak mengijinkan."

Akankah mereka tetap melambangkan masing-masing sebagai matahari dan senja? Biarlah mereka melukiskan kenangan abad ke 20-an tersebut dengan goresan cinta otoriter yang memuakkan.