Story cover for Heres (Godewyn High School) by alfavi
Heres (Godewyn High School)
  • WpView
    Reads 73
  • WpVote
    Votes 16
  • WpPart
    Parts 8
  • WpView
    Reads 73
  • WpVote
    Votes 16
  • WpPart
    Parts 8
Ongoing, First published Oct 15, 2021
Tentang persahabatan, cinta, persaudaraan, masa lalu dan perjuangan. 

Ikatan yang sejak lama kokoh mendadak kendur begitu saja. Rayne tidak mengerti mengapa Saka berubah secepat itu. Dua manusia yang sudah terikat sejak lahir, bersama-sama dalam waktu yang lama ternyata memunculkan perasaan yang berbeda satu sama lain. Usia mereka masih labil untuk memahami arti sebuah rasa dalam hubungan. Tidak ada yang tahu ternyata ada sebuah rahasia yang belum terungkap selama ini. Akankah Rayne dan Saka bisa menerimanya?

15.10.21
13.10.21
All Rights Reserved
Sign up to add Heres (Godewyn High School) to your library and receive updates
or
#258tahta
Content Guidelines
You may also like
Not Me & Not Mine by elsyaqif
22 parts Ongoing Mature
Tak ada kesalahan tanpa adanya sebuah perbuatan, begitu pula dengan kisah Zara dan Rafif-dua hati yang, entah bagaimana caranya, selalu kembali bertaut meski diwarnai begitu banyak perbedaan. Zara, seorang perempuan yang selalu berusaha memahami, menerima Rafif apa adanya, termasuk sifat kekanak-kanakannya yang sering kali membuatnya menghela napas panjang. Setiap kali dia menunjukkan sisi inner child-nya di saat-saat yang tak terduga, Zara tak bisa menahan diri untuk menyipitkan mata, menatapnya dengan ekspresi antara geli dan tidak percaya. "Kamu selalu bilang bisa menerima aku apa adanya, tapi tiap aku bersikap begini, ekspresimu langsung berubah," Rafif bersedekap, bibirnya mengerucut seakan protes. Zara mendesah pelan, menyilangkan tangan di dada. "Bagaimana tidak? Kadang kamu bisa bertingkah seperti anak kecil, bahkan di tempat umum," ucapnya, setengah gemas setengah tak habis pikir. Cinta mereka bukanlah kisah yang selalu berjalan mulus. Ia tumbuh dengan caranya sendiri-kadang seperti bunga liar yang mekar tanpa aturan, kadang seperti lukisan abstrak yang penuh warna namun sulit untuk didefinisikan. "Ambil sepatumu dan pakai, Rafif. Di tempat seperti ini pun kamu tetap saja menyusahkan," ujar Zara, matanya melirik ke arah kaki Rafif yang masih telanjang di lantai dingin. Rafif terkekeh kecil, tidak tergesa-gesa mengambil sepatunya. "Aku cuma menunggu kamu dulu sebelum pakai sepatu," katanya ringan. Zara menghela napas lagi. "Aku pergi sebentar beli makanan, bukan pergi selamanya," ia menyodorkan sesuatu pada Rafif. Sekejap mata Rafif berbinar begitu melihat apa yang ada di tangannya. "Wah! Es krim kesukaan kita! Aku mauu~" serunya penuh semangat, seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan hadiah. IG/aqieff_bhlwn Tiktok/elsyaqief
Luruh di Dua Senja || On-Going || [HIATUS] by Ripaachnn
5 parts Ongoing
"Cinta memang tak selalu tentang memilih yang terbaik, tapi tentang memilih yang paling membuat hati merasa nyaman. Dan... aku masih mencari jawaban itu." [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Reyna Ganthika, gadis kelas 11 yang dikenal mandiri dan sedikit tertutup, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah hanya karena dua orang cowok yang datang di dua senja berbeda. Mika Rajendra, tetangga barunya yang misterius, hadir dengan tatapan tajam dan sikap acuh tak acuh. Di balik dinginnya, Mika ternyata menyimpan luka masa lalu yang perlahan mulai Reyna pahami. Meski awalnya sering berdebat, ada sesuatu dalam keheningan Mika yang membuat Reyna nyaman. Di sisi lain, Noir Nararya, ketua OSIS yang karismatik dan sempurna di mata banyak orang, justru terang-terangan menunjukkan rasa sukanya pada Reyna. Noir bukan hanya sekadar pintar dan ramah, tetapi juga gigih dalam mengejar hati Reyna, sesuatu yang tak pernah ia lakukan pada gadis lain sebelumnya. Di antara dua sosok yang datang di dua senja berbeda, Reyna dihadapkan pada pilihan menghadapi perasaan yang perlahan tumbuh untuk Mika yang enggan membuka hati, atau menerima ketulusan Noir yang selalu ada untuknya. Saat hati mulai luruh di antara dua senja, Reyna harus menentukan, pada siapa akhirnya ia akan berlabuh. [Disarankan untuk tidak membaca cerita ini di tempat umum. Dikarenakan dapat mengalami gejala baper, salting, senyum-senyum sendiri, menangis dan emosi disatu waktu] Start : Februari 2025 End :
You may also like
Slide 1 of 10
Not Me & Not Mine cover
KANVARA  cover
We Can't Be Friends cover
Asha cover
Luruh di Dua Senja || On-Going || [HIATUS] cover
Resiko  cover
Me And Arza [REVISI] cover
RAYCILA [END] cover
Behind Your Back[√] [TERBIT] cover
DANDELION cover

Not Me & Not Mine

22 parts Ongoing Mature

Tak ada kesalahan tanpa adanya sebuah perbuatan, begitu pula dengan kisah Zara dan Rafif-dua hati yang, entah bagaimana caranya, selalu kembali bertaut meski diwarnai begitu banyak perbedaan. Zara, seorang perempuan yang selalu berusaha memahami, menerima Rafif apa adanya, termasuk sifat kekanak-kanakannya yang sering kali membuatnya menghela napas panjang. Setiap kali dia menunjukkan sisi inner child-nya di saat-saat yang tak terduga, Zara tak bisa menahan diri untuk menyipitkan mata, menatapnya dengan ekspresi antara geli dan tidak percaya. "Kamu selalu bilang bisa menerima aku apa adanya, tapi tiap aku bersikap begini, ekspresimu langsung berubah," Rafif bersedekap, bibirnya mengerucut seakan protes. Zara mendesah pelan, menyilangkan tangan di dada. "Bagaimana tidak? Kadang kamu bisa bertingkah seperti anak kecil, bahkan di tempat umum," ucapnya, setengah gemas setengah tak habis pikir. Cinta mereka bukanlah kisah yang selalu berjalan mulus. Ia tumbuh dengan caranya sendiri-kadang seperti bunga liar yang mekar tanpa aturan, kadang seperti lukisan abstrak yang penuh warna namun sulit untuk didefinisikan. "Ambil sepatumu dan pakai, Rafif. Di tempat seperti ini pun kamu tetap saja menyusahkan," ujar Zara, matanya melirik ke arah kaki Rafif yang masih telanjang di lantai dingin. Rafif terkekeh kecil, tidak tergesa-gesa mengambil sepatunya. "Aku cuma menunggu kamu dulu sebelum pakai sepatu," katanya ringan. Zara menghela napas lagi. "Aku pergi sebentar beli makanan, bukan pergi selamanya," ia menyodorkan sesuatu pada Rafif. Sekejap mata Rafif berbinar begitu melihat apa yang ada di tangannya. "Wah! Es krim kesukaan kita! Aku mauu~" serunya penuh semangat, seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan hadiah. IG/aqieff_bhlwn Tiktok/elsyaqief