R •RenJin
  • Reads 667
  • Votes 107
  • Parts 3
  • Reads 667
  • Votes 107
  • Parts 3
Ongoing, First published Oct 16, 2021
Ryujin kira, semua lelaki kuat, pandai berkelahi, memiliki otot besar. Yaa, itu penilaian yang dia ambil dari ayahnya.

Sebelum akhirnya dirinya bertemu sang kembaran, oke...Ryujin kira dirinya anak tunggal. Dirinya hanya bisa ternganga bodoh ketika sang ayah menceritakan kisah mereka saat kecil dan menyuruhnya menjemput sang kembaran.

Setelah "sedikit" tahu tentang sang kembaran, Ryujin rasa ada yang tertukar disini...
All Rights Reserved
Sign up to add R •RenJin to your library and receive updates
or
#5ryuren
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Fiction -sungjake✔ cover
The Qonsequences cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Kesayangan Bunda cover
Kisah Tak Sempurna cover
Little Dumplings cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
Rafa  cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.