Biru dan Abu-Abu

Ariza hanya cewek aneh yang kebetulan suka foto, baca buku, dan teater. Nggak pandai bergaul tapi hampir semua warga sekolah mengenalnya. Pribadinya yang sederhana dan rendah hati banyak disukai orang-orang tapi dia selalu menyangkal dia sebaik itu untuk dipuji jadi orang baik. Dan karena kebaikannya ini, Ariza bertemu Pram. Cowok ambis dari kelas IPS yang punya cita-cita kuliah di UGM.

Pram yang gelap bertemu Ariza yang cerah. Pram yang tau hanya warna hitam, bersama Ariza dia bisa mengenal lebih banyak warna. Dan perlahan, warna hitam yang menjadi bayangan Pram memudar, berganti dengan warna biru yang lebih menenangkan.

Tapi, bukan hanya Pram yang mengenal banyak warna dari Ariza. Ada juga Genta. Cowok paling tengil di SMA Warmathaya. Satu sekolah juga tau bagaimana kelamnya hidup tu cowok. Dan semenjak kenal Ariza, warna hitam yang melekat dalam dirinya berubah menjadi abu-abu.

Dua warna paling kelam di SMA Warmathaya berubah lebih manusiawi tapi warna paling cerah di SMA Warmathaya tanpa sadar berubah menjadi warna paling abstrak, aneh, dan tak dikenali. Ariza harus membayar mahal atas perggantian warna tersebut. Harga yang nggak bisa dibayar dengan uang dan digantikan dengan waktu.