Renjana Dirgantara

Ketika mata terpejam hendak mengutarakan rasa disitulah air mata bersiap membasahi relung jiwa. Kebahagiaan yang dulu pernah terlukis indah dalam benak seketika hancur hanya dengan sebuah adegan. Senyuman merekah indah akhirnya luntur dengan sebuah kata. Dan sebuah angan hilang lenyap hanya karena sebuah rasa.

Semua terjadi begitu saja kala seorang perempuan telah salah mengartikan sebuah rasa, beradaptasi dengan hal baru sungguh bukan hal yang mudah. Berkali kali hatinya dibolak balik kan bahkan pernah dihancurkan, namun pada akhirnya harus dituntut untuk selalu tersenyum dalam keadaan apapun.

Dan ketika dirinnya mulai bangkit disitulah Ia harus dihantam lagi untuk kesekian kalinya.