Jurnal Menuju Hari Kematian
  • LECTURAS 5
  • Votos 0
  • Partes 1
  • LECTURAS 5
  • Votos 0
  • Partes 1
Continúa, Has publicado oct 19, 2021
Apa yang kamu rasakan ketika mendengar kata "Mati?"
Apakah kamu merasa takut? cemas? Atau kamu justru memilih untuk mengenyahkan pikiran tentang kematian? Padahal kamu tau, kita pasti mati? 
Pertanyaannya, hidup seperti apa yang ingin kamu habiskan menjelang hari kematianmu?
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir Jurnal Menuju Hari Kematian a tu biblioteca y recibir actualizaciones
O
#340inspiration
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
ENDLESS SUFFERING de RedFlash_Nana
29 Partes Continúa
Bagaimana perasaan mu ketika kau hanyalah bocah polos tak berdosa berumur lima tahun , bukannya dibawa ke taman bermain penuh keseruan , tapi ke medan perang tempat mayat tergeletak sejauh mata memandang , tempat dimana kaki mu tak luput dari darah yang tergenang , dan tangan kecilmu menggenggam erat pedang ; dengan alasan berjuang demi tanah kekuasaan. Itulah yang Halilintar rasakan. Tak bisa dipungkiri jika dunia yang tak adil selalu memihaknya , memberatkan pundaknya , dan membebani jiwanya. Tidaklah salah ketika Halilintar sendiri bilang ia ingin menyerah , tapi apa? Ia tak berhenti melangkah karna apapun itu , selalu ada hal yang membuatnya harus dan harus untuk memenuhi segala hal. Dia hanya bocah kecil , yang dijadikan lelucon oleh semesta , dijadikan badut oleh dunia , dimana penderitaan itu , seolah tampak lucu dimata orang yang tak tau seberapa tebal topeng diwajahnya. Namun apa? Tak berhenti disitu , tak hanya fisik , mentalnya juga membeku ; mati dihantam tiap hitungan waktu. Tapi lagi lagi , tubuh itu bangkit setelah jatuh.. "Nyawa ayah prioritasku" "Jangan berpura pura , ibu. Jujur lah dalam membenciku" "Jangan bermimpi.. Aku tak pantas disebut kakak" "Aku mati pun , tak ada pengaruhnya untuk hidup kalian! Aku akan mati bahkan sebelum tangan kalian kotor oleh darah ku" "Jangan khawatir , aku sudah terbiasa" " ..... Benar benar terbiasa" Dan dibalik semua itu , ia tak sendirian. "Benar kan~Tuan~?" WARNING!! *KARAKTER DISINI MILIK MONSTA , ENDLESS SUFFER HAHYA MEMINJAM KARAKTERNYA SAJA (ADA BEBERAPA TAMBAHAN KARAKTER DARI AUTHOR) *DILARANG COPY KARNA SAMA DENGAN MENCONTEK! DIDUNIA DIMARAHI MASYARAKAT , DIAKHIRAT DIMARAHI MALAIKAT! *SILAHKAN BERI SARAN DENGAN SYARAT : SOPAN , TIDAK BERTELE TELE , DAN DENGAN BAHASA INDONESIA TENTUNYA *JANGAN LUPA VOTE DAN IKUTI TIAP BAB , OKE!?
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
𝐃𝐈𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐊𝐄𝐁𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀𝐍 [✓] cover
Di Balik Kacamata Jingga cover
Reset Button cover
TINGGAL SEATAP | BBB FANFIC  cover
ENDLESS SUFFERING cover
Rahasia Boboiboy Gempa  cover
MAAF (BOBOIBOY X READER)  cover
MEMBUKA OPINI cover
lost them cover
Iyrin (Sang Pengawas) : Di Balik Sayap dan Bisikan cover

𝐃𝐈𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀 𝐊𝐄𝐁𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀𝐍 [✓]

36 Partes Concluida

Takdir adalah kekuatan yang tak bisa dihindari, sebuah kenyataan yang hadir tanpa pemberitahuan. Beberapa orang mungkin merasa kesulitan untuk menerima jalan hidup yang sudah digariskan untuknya, berjuang melawan kenyataan yang terasa begitu keras. Namun, kita sebagai manusia, pada akhirnya harus mampu menerima takdir yang telah ditentukan. Walaupun terkadang takdir tidak memberikan jalan yang indah, kita harus percaya bahwa pilihan Tuhan lebih baik dari apa yang bisa kita rencanakan. Karena pada akhirnya, segala sesuatunya akan indah pada waktunya, meskipun prosesnya tidak selalu mulus. Hidup ini ibarat bunga yang mekar di musimnya, namun tak lama kemudian akan layu. Meskipun bunga itu akhirnya hilang, kenangan akan keindahannya tetap terpatri dalam ingatan. Begitu pula dengan setiap momen dalam hidup. Setiap pertemuan, setiap perpisahan, meskipun membawa kesedihan, tetaplah menjadi kenangan yang berharga. Namun, jangan khawatir, karena setiap waktu yang berlalu akan membawa kebahagiaan baru, seperti bunga lain yang akan mekar di musim yang berbeda.