Dada ini bergemuruh, bukan karena takut, melainkan karena ada gelombang oksitosin yang berbisik bahwa aku aman di dekatmu. Kau seperti alunan melodi indah yang mengaktifkan dopamin dalam otakku, membuat setiap momen bersamamu terasa seperti kebahagiaan murni.
Di matamu, aku melihat masa depan yang penuh vasopressin, janji untuk setia dan melindungi. Dan ketika sentuhan kita bertemu, ada letupan serotonin yang membuat dunia seolah berhenti berputar, hanya ada kita berdua, terperangkap dalam simfoni cinta yang tak ada habisnya. Kaulah satu-satunya alasan mengapa semua hormon itu menari dalam diriku.
Atas lukisan ini aku persembahkan, untuk kamu yang memberi cinta dan luka.
Tanpamu, tak akan mungkin aku bisa jatuh cinta dengan tulus, tanpamu tak akan mungkin aku aku bisa sakit karena luka.
Untuk kesekian kalinya, coretan warna ini membentuk insan mu yang selalu ku kagumi di atas kanvas ini.
_tertanda Camelia