"Mas, aku kalau tidur harus pegangan tangan." "Kalau aku sedih aku suka minta pelukan." "Aku kalau ngambek harus dibujuk-bujuk." "Aku enggak bisa melakukan apa-apa sendiri. Aku enggak mandiri. Apa-apa harus ditemani." "Aku juga cemburuan, Mas." Bram Adinata Akarsana yang sedari tadi hanya mengangguk-angguk mendengarkan celoteh calon istrinya kini mulai menatap gadis di depannya lekat. "Sudah hanya itu?" Kini giliran Pramitha Anindira yang mengangguk. "Saya bisa terima itu semua, tapi," mata pria itu memicing, "saya seorang dokter kulit dan kelamin. Kamu bisa terima itu?"
24 parts