Cindy Priscilla memandang kehidupan 17 tahunnya bagai sebuah eksperimen anti-gagal: ia punya reputasi untuk dipertahankan, nilai dan peringkat untuk dijaga, dan masa depan untuk dikejar. Eksperimen ini sudah terencana matang dan akan berjalan sempurna apabila satu, tak boleh ada kegagalan. Tidak boleh, meski mental dan kepercayaan dirinya harus menjadi taruhan. Di sisi lain, Serga Wilantara tidak memiliki aturan dan rencana pasti dalam hidup. Ia percaya hidup bagai melempar dadu; keberuntungan dan kemalangan, keberhasilan dan kegagalan, suka dan duka adalah jenis variabel yang dapat muncul sewaktu-waktu. Kendati tampak tak acuh, pemuda itu diam-diam juga mengidam-idamkan secarik mimpi untuk diwujudkan kelak. Keduanya dipertemukan oleh kesalahpahaman, hari yang Cindy kira adalah ketidakberuntungan ternyata menuntunnya pada sebuah pelajaran: bahwa tidak ada eksperimen yang tidak pernah tidak gagal. Begitu pula dengan hidupnya. [] started : 21-10-2021