Perkenalkan aku Dinda, anak SMA yang kini telah lulus dan ingin berkuliah di sebuah kampus impianku. Bulan lalu aku harus menelan kenyataan pahit bahwa aku gagal masuk ke kampus impianku dengan jalur SNMPTN. Takdir yang tidak sesuai dengan ekspetasi memang teramat pahit. Namun, aku belum mau menyerah dan mengaku gagal meraih impianku. Saat ini aku tengah duduk di sudut taman dengan diam. "Aargh!" Suara terikan keluar dari mulutku keluar tiba-tiba seakan tak percaya dengan pengumuman SBMPTN yang menyatakan aku lulus di kampus impianku. Aku sangat bahagia hingga aku ingin memeluk udara yang ada di sekitarku. *** Di sudut kamar terlihat seorang gadis yang duduk di meja belajarnya seraya menatap foto sebuah kampus ternama di Indonesia. Perlahan gadis itu mengelus foto dengan lembut lalu merobeknya. "Kenapa aku sebodoh ini? Kenapa hanya aku yang tidak bisa masuk ke kampus itu! Kenapa? Kenapa?" Seru gadis itu dengan isak tangisnya setelah merobek foto dan melemparnya ke lantai. Rani adalah nama gadis yang menangis saat ini. Dia merupakan anak dari salah satu anak SNMPTN yang lulus di kampus yang sama dengan Dinda. Namun, seakan Rani tidak mampu menerima takdir bahwa dirinya lulus di kampus yang tidak dia inginkan. *** Bagaimana kisah Rani dan Dinda saat kehidupan kampusnya di mulai? Akankah mereka bertemu dan menjadi sahabat?