"Oriphia menangkap Onzee!"teriak ku tak karuan.
Oxi pun tak kalah emosi, ia mendengus sedih. Unicorn bertanduk emas itu sepertinya sadar. Dialah yang sebenarnya diincar oleh Oriphia, bukan Onzee.
Tanpa membuang waktu, aku, Oxi, peri Alice, dan Princess Elie segera menuju ke menara Black Castle. Tapi misi penyelamat Onzee ternyata tidak semulus yang kami bayangkan.
Medan yang dilalui sangat sulit dan menyeramkan, pasukan Oriphia semakin kuat, dan penjagaan di Black Castle semakin ketat. Arghh pokoknya aku tidak boleh menyerah!.
Bagaimanapun caranya aku harus bergegas menyelamatkan Onzee, kalau tidak tanduk emasnya akan diambil oleh Oriphia atau Oxi akan kehilangan induknya!
.
.
.
Penasaran dengan kelanjutannya? yuk langsung pencet 'baca'! jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara mengevote cerita ini!.
•Warning!
-Cerita hasil pemikiran otak author sendiri!.
-Jangan memplagiat cerita berharga author!.
-Vote & komen yah 🫂.
🎖:
#1in Fantasi.
#2in Petualang.
Hal yang pernah Rafa sesali dalam hidupnya, yaitu menaruh harapan pada seseorang yang tidak pernah menganggapnya ada.
Dibenci, dihina dan disakiti baik fisik dan batinnya, seakan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi remaja yang berusia 17 tahun itu.
Memangnya apa salahnya?
Dia hanyalah, seorang anak yang ingin merasakan keluarga yang sesungguhnya. Bahkan demi mendapatkan hal itu, dia mengabaikan perasaaannya sendiri dan bahkan menjadi orang jahat. Sehingga membuatnya semakin dibenci.
Rafa menyesal. Menyesal pernah berharap agar suatu hari mereka bisa melihat dirinya sebagai saudara dan seorang anak.