Apapun untuk Hanna,akan Raga lakukan.
Apapun untuk Hanna,akan Raga berikan.
Apapun yang menjadi milik Raga,maka itu juga milik Hanna.
Apapun yang Hanna inginkan,maka Raga tak akan berpikir dua kali untuk mengikuti kemauan gadis itu.
Semuanya untuk Hanna.
Segalanya hanya untuk Hanna saja.
Tapi bagaimana jika Raga dipertemukan dengan orang yang baru?
Bagaimana jika orang itu berhasil menyentuh Raga?
Masihkah ada sisa ruang untuk Hanna?
Atau Raga malah akan memilih untuk melepaskan Hanna?
•
•
•
"AGAAAAA,NANAA LAPERRRR",teriakan yang keras itu mengagetkan Raga hingga membuatnya hampir melompat.
"Astaga Na,baru juga itu piringnya Aga anter di dapur",jawab Raga dengan sorot mata tidak percaya.
"Emang iya?kok Nana lupa?AAAA PKONYA LAPER,MAU DONAT",sambung Hanna tidak bisa di bantah.
"Yaudah iya iya donat,ayo kita beli"
"AAAAA NANA SAYANG AGAAAAAA",dengan sorot mata bahagia yang sangat disukai Raga.
"Iya,Aga juga",balas Raga lembut.
Raga tau dia tidak bisa menolak bukan?Hanna adalah segalanya.
•
•
•
"Aga sayang Nana gak?"
"Iya sayang Nana cantik,udah ke 1000 kalinya Nana tanya soal itu ya ampun",Raga benar-benar dibuat gemas dengan tingkah Hanna yang tak berhenti membuatnya kesal.
"Kan perasaan manusia itu berubah-ubah Aga,siapa tau nanti sayangnya Aga itu hilang,jadi Nana harus pastikan setiap waktu",dengan enteng Hanna merespon kekesalan Raga sambil memakan keripik kentang tanpa melirik ke arahnya dan membuat Raga termenung dengan perkataannya.
'Benarkah perasaanya untuk Hanna bisa hilang?',batin Raga.
Raga menggelengkan kepalanya dan tersenyum sambil menjawab,
"Gak lah,sayangnya Aga buat Nana itu permanen".
Benarkan akan selalu permanen?
Atau mungkin Raga akan mengkhianati perkataanya sendiri?
#5 friendshipgoals (30/10/2021)
#22 relationshipgoals (30/10/2021)
#2 baperin (30/10/2021)
#5 heartache (30/10/2021)
"Kau tidak akan hamil,"
Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara berat dari belakangnya. Dan___ sejak kapan pria itu berdiri disitu?
"Maksut om?"
"Saya tidak bisa punya anak,"
Wajah panik Abigel berubah kaget, jadi maksutnya pria jangkung berbadan kekar didepannya ini mengatakan bahwa dirinya tidak subur? Alias infertilitas?
What?
Dirga mendekati perempuan yang sekarang terduduk lemas dengan selimut tebal yang masih membungkus tubuhnya.
Entah karena syok akan ucapannya barusan atau baru teringat dan menyesali akan kejadian semalam, atau apapun itu ia tidak peduli.
"Kau memang tidak akan hamil, tapi Jangan sampai ada rumor yang tidak jelas, saya benci dengan scandal, kau pahamkan apa saja yang bisa kuperbuat, jadi jangan coba bermain-main lagi denganku," peringat Dirga.
Setelah meninggalkan sebuah cek bernilai ratusan juta diatas nakas. Pria itu berbalik dan pergi dari sana dengan gaya angkuh-nya.
____
Abigel menatap nanar benda yang berada ditangannya. Bagaimana bisa ucapan yang ia dengar beberapa hari yang lalu bisa semeyakinkan itu ditelinganya.
"Sekali bikin langsung jadi? Dasar om om jelek!"
"Katanya aman, gak bakal hamil,"
"Ini kok garis dua?"
____
Penasaran? Baca kuy!
18+
Revisi nunggu cerita tamat🙏