Di dunia yang rusak akibat peperangan antara manusia dan teknologi ciptaannya sendiri, harapan umat manusia telah sirna. Hanya tersisa reruntuhan peradaban dan langit yang kelam. Namun, di tengah kehancuran, Alinea, seorang ilmuwan muda yang hidupnya dipenuhi oleh kesedihan dan kelelahan, menemukan sebuah entitas misterius-Azrael, makhluk yang menyerupai malaikat dengan sayap hitam dan aura kehancuran. Azrael adalah makhluk buatan, ciptaan terakhir dari eksperimen yang gagal, yang sekarang menjadi simbol dari takdir yang tidak dapat dielakkan: akhir dari kehidupan seperti yang mereka kenal.
Alinea dan Azrael terhubung oleh keputusasaan. Azrael, yang diciptakan untuk menghancurkan, menemukan bahwa ia memiliki sisa-sisa perasaan, sesuatu yang tak pernah diinginkan penciptanya. Di saat yang sama, Alinea mulai merasakan kedalaman emosi yang tak terduga ketika ia berinteraksi dengan Azrael. Ia berharap semua yang terjadi akan segera berakhir-peperangan, kehancuran, dan rasa sakit yang terus membebani hatinya. Namun, di balik kehancuran, tumbuh perasaan yang tak bisa diabaikan, perasaan yang mempertemukan keduanya dalam perjalanan untuk menemukan kedamaian yang mungkin hanya bisa ditemukan di luar batasan dunia ini.
dr. Sasa Ayuwandira Prawirohardjo dokpol, spesialis forensik, anak sultan dijodohkan dengan Edwin Chandra, S. Ked. Ceo perusahaan P-Farma. Edwin itu pinter, ganteng dan ngegemesin. Dia sempurna seandainya nggak bucin sama Siska, mantan pacarnya yang dalam proses perceraian. Karena cintanya pada calon janda itu, dia menolak Sasa.
Sasa lantas menawarkan 2,5% saham P-Farma miliknya asal Edwin mau menikahinya selama setahun dan menghasilkan satu bocil. Emangnya Edwin sapi ternak! Sasa cuman butuh benihnya aja.
Awalnya Edwin mau menolak, tapi ternyata dia nggak punya pilihan lain. Kira-kira mereka bisa bikin bocil nggak? Gimana dengan Siska? Setujukah dia dengan pernikahan Sasa dan Edwin?
Update setiap hari senin