Laki-laki bisu yang seringkali menjadi lampiasan semesta atas semua ketidakadilan. Satu satunya kebahagiaan yang ia miliki adalah memori bersama ibunya. Kasih sayang dari ayahnya bahkan terbatas hanya sampai ibunya tiada. Dinding kebencian dari adik kandungnya sendiri bahkan terlalu tinggi. Belum lagi umpatan dan cacian yang diserapahkan padanya tiap hari. Perihal teman? Semua orang seolah menganggapnya sebagai sampah. Terbuang, tak dianggap, dan pantas diinjak. Entahlah, mungkin takdirnya mulai membaik hingga mendatangkan sosok gadis yang menjadi awal dari bahagianya kembali. Menjadi tebing kesempurnaan untuk ia daki tiap saat, Azura. Gantungan kunci berbentuk buah persik, lesung pipi, bahu nyaman, dan mata yang berbentuk bulan sabit saat tersenyum. Semua hal itu identik dengan laki-laki ini. Jeffrey pernah menulis, "Azura, disaat saya bilang saya mencintai kamu, enggak ada yang boleh dengar, selain saya dan Tuhan." Di akhir buku biologinya ia menulis, "kita cuma kisah yang hampir, bukan bersama sampai akhir. start : oct 30 '21 🏆 1st in Fictional Character, in Novermber'21 🏆3rd in Angst, in November'21
22 parts