Story cover for KAYANA SHABINA (this is me)  by a_sbrnf
KAYANA SHABINA (this is me)
  • WpView
    Reads 108
  • WpVote
    Votes 11
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 108
  • WpVote
    Votes 11
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Oct 27, 2021
Kayana Shabina. Anak perempuan yang dulu sering menangis karena hal - hal kecil yang bersangkutan dengan orang tuanya, kini sudah tumbuh dewasa.

Ia pikir setelah memutuskan untuk ikut bersama bundanya, tidak akan ada lagi kebimbangan - kebimbangan yang ia rasakan selama ini. Namun ia berekspetasi terlalu tinggi. Nyatanya tidak semudah itu. 

###
"Kalo dulu Aya selalu harus memilih antara bunda dan ayah, biarin kali ini Aya terbang kemana pun yang Aya mau, tanpa harus memilih antara bunda dan ayah".

###
"Kalo lo cuma dateng buat ngasih luka, mending lo pergi aja ndra".

###
" Apa yang abang tau dari Aya? Ngga ada!"


#248 brokenheart
#267 bestfriend
All Rights Reserved
Sign up to add KAYANA SHABINA (this is me) to your library and receive updates
or
#27kayana
Content Guidelines
You may also like
Bitter Is You || ✔ || by Skye_n_Lyn
29 parts Complete
Khanaya dan Khanayla, dua orang yang lahir dalam rahim yang sama dengan banyak perbedaan ketika terbentuk menjadi gadis remaja. Khanayla yang terlahir sebagai gadis cantik penuh keanggunan di setiap langkahnya, tutur kata yang lembut. Berbanding terbalik 360° dengan kakak kembarnya-Khanaya-yang begitu tertutup dengan sekitar. Hidup penuh misteri dan tekanan dari Ayahnya. Khanaya Neevezha Althaia Khanayla Naveezha Affran Dua bocah kembar yang berbeda dalam segala hal. . . . . . "Urusannya sama lo apa?" "Aku bisa minta sama Ayah buat kesini bersama." "Terus hubungannya sama gue apa?" "Kenapa kamu bersikap kayak gini ke aku? Kalau aku ada salah, aku minta maaf. Jangan menjauh dari aku. Tolong." Dengan sangat jelas Khanaya mendengar suara kembarannya yang bergetar itu. Jujur saja rasanya Khanaya ingin menarik gadis yang lebih muda sepuluh menit darinya itu kedalam dekapannya. Ia tidak tega jika harus membiarkannya menangis lagi. Namun, kilasan ingatan atas perlakuan Ayahnya membuat Khanaya gelap mata. Tidak mungkin bagi Khanaya melupakan kenangan pahit itu. Tetapi perkataan sang Ibunda sebelum tarikan nafas terakhirnya, Khanaya diminta untuk selalu menjaga dan melindungi adik kembarnya dari segala macam bahaya. Ini belum saatnya, Khanayla harus menunggu sedikit lebih lama lagi jika ingin Khanaya yang sebenarnya kembali. "Gak usah repot - repot." Khanayla menggeleng Cepat. "Bukan ini yang aku mau." "Lo pikir gue juga mau berada di bawah tekanan, hah?! Gak sama sekali!" Tanpa sadar Khanaya meninggikan oktaf suaranya di hadapan Khanayla. . . . . . Please enjoyed this place story... [Rank my story] #1 : /dikha #1 : /dikha #1 : /dikha #1 : /dikha #6 : /anaksekolahan #8 : /penolakan
KANARA [COMPLETED] by fanesaca
35 parts Complete
[Belum revisi] "Pernah gak sih suka sama temen sendiri?" _____ "Pada akhirnya, benar kata orang- laki-laki dan perempuan tidak mungkin menjalin persahabatan, pasti salah satu diantaranya ada yang menyimpan rasa lebih" Dan...terbukti. Kanara telah membuat kesalahan dengan menaruh rasa kepada sahabatnya sendiri- Reynald. Tanpa ingin mengakhiri perasaan yang sudah delapan tahun tumbuh diam-diam dalam hatinya, gadis penyuka kopi dan senja itu memilih menetap meskipun membuat sakit. Tapi bagi Reynald, Kanara hanya teman- atau lebih tepatnya, saudara. "Rey, lo cuman nganggep gue temen biasa?" "Engga, lo naik pangkat jadi saudara gue." Sementara Reynald justru terpesona pada Kanaya- sepupu Kanara yang memesona di mata semua orang. Reynald terus mengejar cinta yang salah. "Ra, gue suka Kanaya. Jadi, bantuin ya? Naya kan sepupu lo, tanya tipe cowok nya kaya apa." Segala luka yang ditahan mulai terasa nyata. Persahabatan mereka yang telah terjalin delapan tahun kini berada di ujung tali. "Kita bertiga udah sahabatan lebih dari delapan tahun. Gue gak mau persahabatan itu hancur hanya karena satu di antara kita naruh rasa lebih sebagai sahabat. Jadi jangan ya? Gue gak mau persahabatan ini berakhir sia-sia." Menyimpan perasaan atau mengungkapkannya? Keduanya sama-sama menyakitkan. Tapi Kanara harus memilih Akankah Kanara tetap menyimpan perasaannya dalam diam? Atau memilih mengungkapkan dan mengorbankan persahabatan mereka yang sudah delapan tahun ada? ___ Sudah siap menjelajah ruang friendzone? Tempat di mana cinta diam-diam bisa membunuh pelan-pelan? Disclaimer: - 100% fiksi - This story is my creation - No plagiarisme - Happy reading!! start : 01- 01 -2022 fin: 06- 07 -2022 a teenfiction by fanesaca
You may also like
Slide 1 of 8
Bitter Is You || ✔ || cover
luka dan duka [END] cover
HIDDEN I (The End) cover
Lara yang tak kunjung USAI ||•ondah•|| cover
THE UNYIELDING  [END] cover
Matahari Kecil cover
KANARA [COMPLETED] cover
Hilang cover

Bitter Is You || ✔ ||

29 parts Complete

Khanaya dan Khanayla, dua orang yang lahir dalam rahim yang sama dengan banyak perbedaan ketika terbentuk menjadi gadis remaja. Khanayla yang terlahir sebagai gadis cantik penuh keanggunan di setiap langkahnya, tutur kata yang lembut. Berbanding terbalik 360° dengan kakak kembarnya-Khanaya-yang begitu tertutup dengan sekitar. Hidup penuh misteri dan tekanan dari Ayahnya. Khanaya Neevezha Althaia Khanayla Naveezha Affran Dua bocah kembar yang berbeda dalam segala hal. . . . . . "Urusannya sama lo apa?" "Aku bisa minta sama Ayah buat kesini bersama." "Terus hubungannya sama gue apa?" "Kenapa kamu bersikap kayak gini ke aku? Kalau aku ada salah, aku minta maaf. Jangan menjauh dari aku. Tolong." Dengan sangat jelas Khanaya mendengar suara kembarannya yang bergetar itu. Jujur saja rasanya Khanaya ingin menarik gadis yang lebih muda sepuluh menit darinya itu kedalam dekapannya. Ia tidak tega jika harus membiarkannya menangis lagi. Namun, kilasan ingatan atas perlakuan Ayahnya membuat Khanaya gelap mata. Tidak mungkin bagi Khanaya melupakan kenangan pahit itu. Tetapi perkataan sang Ibunda sebelum tarikan nafas terakhirnya, Khanaya diminta untuk selalu menjaga dan melindungi adik kembarnya dari segala macam bahaya. Ini belum saatnya, Khanayla harus menunggu sedikit lebih lama lagi jika ingin Khanaya yang sebenarnya kembali. "Gak usah repot - repot." Khanayla menggeleng Cepat. "Bukan ini yang aku mau." "Lo pikir gue juga mau berada di bawah tekanan, hah?! Gak sama sekali!" Tanpa sadar Khanaya meninggikan oktaf suaranya di hadapan Khanayla. . . . . . Please enjoyed this place story... [Rank my story] #1 : /dikha #1 : /dikha #1 : /dikha #1 : /dikha #6 : /anaksekolahan #8 : /penolakan