Hai, anak kost!
  • Reads 574
  • Votes 127
  • Parts 2
  • Reads 574
  • Votes 127
  • Parts 2
Ongoing, First published Oct 27, 2021
Kabur dari rumah dan memilih untuk ngekos. kayaknya itu pilihan terburuk yang karina ambil. Gimana gak buruk? kos yang dia pilih malah mempertemukan dia sama 3 cewek abnormal yang salah satunya ternyata suka sama Karina. Siapa lagi kalau bukan Giselle, Winter dan juga Ningning.





"Assalamualaikum, Karin pul-"

PRANG!
BRUK!
TENG TENG!
MEONG!
GUK!

"WINTER BALIKIN BEHA GUE ANJING!"

"KAK GIS! TOKEK NINGNING ILANG!"

"IHH INI BEHA APA SENDAL SIH GEPENG BANGET KAYAK GAPUNYA ANU AJA!"


Karina balik nutup pintu dan akhirnya ngungsi ke kos sebelah.


warning!
g x g!
winrina x ningselle
All Rights Reserved
Sign up to add Hai, anak kost! to your library and receive updates
or
#545jakarta
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
BABY CHANIE cover
antagonis wife  cover
Kesayangan Bunda cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Rafa [End💗] cover
The Best Of Miracle cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.