"Tidak semua yang hancur bisa disatukan kembali. Dan tidak semua cahaya membawa kehangatan."
Nanza berjalan dalam senyap, di lorong-lorong gelap yang dibangun dari rasa percaya yang telah diruntuhkan.
Sekali waktu, ia pernah memberi segalanya, cinta, keyakinan, seluruh dirinya. Tapi yang kembali hanya kehampaan, dan bayang-bayang luka yang tak pernah benar-benar hilang.
Kini, setiap ketukan di hatinya terdengar seperti gema dari masa lalu.
Setiap uluran tangan terasa seperti jerat yang manis.
Dan setiap janji terdengar seperti racun yang dibungkus madu.
Apa gunanya membuka pintu, jika yang datang selalu menghancurkan?
Bahagia, bagi Nanza, bukanlah tujuan.
Ia adalah ilusi yang berdansa di balik kabut-terlihat dekat, tapi tak pernah bisa digenggam.
Dan kepercayaan... adalah puing-puing yang berserakan di tanah yang terlalu gelap untuk melihat jalan pulang.
Ini bukan tentang menemukan cinta.
Ini tentang bertahan di antara reruntuhan,
tentang berjalan dengan luka yang belum sembuh,
dan tentang belajar mengenali cahaya, tanpa harus terbakar olehnya lagi.
Dan ...
bagaimana percaya itu bisa dibentuk lagi?
Welcome to Biru Anuradha
Menjadi FIGURAN dalam kisah hidupnya sendiri sangatlah tak adil, rasa tak dianggap oleh pasangan sendiri dan ditatap bagai hama dalam hidupnya.
Hey ini hidupnya lalu kenapa hanya sebagai figuran yang hanya melengkapi kisah orang lain.
Cinta
Dia teramat lelah dengan perasaan itu, terakhir kali dia menemukan cinta yang membunuh serta merenggut kehidupannya.
Namun sekali lagi takdir memberinya sebuah ujian, mengembalikan dirinya pada cinta yang memilukan.
Apakah bisa dia berjuangan sekaali lagi ?
Atau justrus cintanya yang berjuang untuk dirinya ?
Bisakah diri menjalin kehidupan yang lebih baik dikesempatan yang kedua ?