"Lo lihat gue," ucap Alvar sambil memegang kedua tangan Seina yang penuh dengan darah karena sayatan pecahan kaca. Alvar berusaha menenangkan Seina. Respon Seina tidak sesuai yang Alvar inginkan Seina langsung memberontak berusaha melepas tangannya dari genggaman tangan Alvar dan berusaha mengambil pecahan kaca yang berada disampingnya. "Jangan bikin gue merasa diri gue gak berguna karena gak bisa ngelindungin lo," ucap Alvar sambil memeluk Seina. Perasaan bersalah mulai muncul dibenak Alvar. Alvar "Yang lo liat kemarin, pasti lo anggep gue kayak orang gila ya?" Tanya Seina dengan hati-hati, mendengar ucapan Seina, Gibran hanya tersenyum tipis, "Tuh kan lo pasti mikir gue udah gila," Sambung Seina, raut wajahnya berubah menjadi sedih. "Gue gak tahu apa yang terjadi sama lo, dan gue gak tahu lo kenapa, tapi gue cuma mau lo jangan pernah nyakitin diri lo sendiri, karena lo itu berharga, apalagi buat gue, lo itu berharga banget, gue gak suka lo nyakitin diri lo kayak kemarin," Ucap Gibran. Gibran