Diary Farid (Hijrah Cinta)

Diary Farid (Hijrah Cinta) adalah sebuah diary yang menceritakan perjalanan emosional Farid, seorang remaja yang sedang mencari jati diri di tengah konflik batin dan perasaan yang kompleks. Di dalam catatan harian yang ditulisnya, Farid mengekspresikan perasaannya terhadap Fauzi, seorang santri tampan yang mencuri perhatian dan hatinya pada acara Maulid Nabi Muhammad.

Cerita ini dimulai pada tahun 2010, di kampung Farid, di mana ia berperan sebagai panitia acara. Di tengah kesibukan, ia bertemu Fauzi yang memikat hatinya dengan senyuman dan keanggunannya. Meskipun Farid berusaha untuk bersikap biasa, ia tidak bisa menghindari ketertarikan yang tumbuh di dalam hatinya.

Novel ini mengangkat tema cinta sesama jenis dengan nuansa yang sensitif dan mendalam. Melalui sudut pandang Farid, pembaca diajak merasakan dilema dan keraguan yang dialaminya. Ia berjuang dengan perasaan cinta yang dianggap berbeda dari norma sosial, dan menghadapi tantangan untuk memahami siapa dirinya sebenarnya.

Melalui diary-nya, Farid mencurahkan perasaannya, baik kebahagiaan maupun kesedihan, serta harapannya akan masa depan. Pembaca akan disuguhkan dengan refleksi tentang cinta, penerimaan diri, dan bagaimana seseorang dapat menemukan keberanian untuk menghadapi apa yang dianggap berbeda.

Dengan gaya penulisan yang liris dan puitis, Diary Farid (Hijrah Cinta) menggugah emosi dan memberikan sudut pandang baru tentang cinta yang tulus, meskipun bertentangan dengan norma yang ada. Ini adalah sebuah perjalanan yang merayakan keberanian untuk mencintai, meskipun dunia di sekitar tidak selalu mendukung.