Seumur-umur, Naruto tak pernah merasakan gelana menyakitkan hati. Terbiasa menghadapi sukacita kehidupan, menuai manisnya pujian di atas keberhasilan di mana setiap harinya berjalan tiada kendala. Dia hanya tidak siap, tidak dahulu, sekarang ataupun nanti. Pengkhianatan merenggut kedamaian, menimbulkan kebencian pada luka sanubari. Naruto berubah, angkuh nan pemarah. Sampai kemunculan Hinata, si gadis cantik penyanyi bar seketika menguras habis beragam emosional, bahkan kesedihannya? By: @Laceena & @indigoriri