Keluarga besarnya, tidak pernah menganggapnya ada. Mama dan papanya tidak pernah mempedulikannya. Sepupunya menjadikannya sebagai target bullying di sekolah. Tidak cukup sampai di situ, takdir membuat hidupnya semakin pilu saat calon suami bibinya secara paksa merebut satu-satunya harta yang ia miliki. Lagi, semua orang menyalahkan dirinya atas insiden itu, saat insiden itu menumbuhkan kehidupan lain di dalam rahimnya. Keyla yang malang. Tidak pernah meminta dirinya untuk dilahirkan, menjadi sasaran kebencian semua orang atas apa yang tidak pernah dirinya lakukan. Haruskah dirinya 'lenyap' saja?