" Qobiltu Nikahaha wa Tazwijaha alal Madzkuur wa Radhiitu bihi, Wallahu Waliyut Taufiq " " Sah..." " Sah! Sah! Sah!" Jawab mereka lantang. Betapa senangnya ketika keduanya menjalin ikatan suci, namun mengapa ia tidak menikahi orang yang ia cinta? Melainkan lelaki pilihan bundanya? Mengapa Allah berkata lain? Akankah keduanya bisa menjalankan pernikahannya dengan baik ketika masalah besar merebut kebahagiaannya?
1 part