gadis lucu itu berjalan menelusuri trotoar jalan. Matahari hendak menenggelamkan seluruh badannya. Seorang pria tampan datang dan menggenggam tangan mungil si gadis. Membuat gadis menoleh. "ngapain pegang pegang, bukan muhrim kali" sungut gadis lucu itu. "kalo gitu aku siap jadi mahram mu dahulu" sang pria terkekeh pelan. "Lepas nggak" "nggak akan, bahkan sampai matahari terbit dari barat" " lepas" "nggak" "GOBLOK BANGET JADI PACAR" "Eits mulutnya dijaga sayang, atau aku yang bakalan tutup mulut manismu itu" "serah dah capek" "sini peluk dulu" si pria tersenyum tipis, memaklumi tingkah moody gadisnya saat ini. Gadis itu tidak melawan malahan dia menjatuhkan bertetes tetes air mata. Si pria menepuk nepuk pelan punggungnya dan mengecup puncak kepalanya penuh sayang. "makanya kalau ada masalah cerita jangan malah marah marah gini. Dasar kelinci berhati kancil" sindir si pria "masalahnya adalah kamu" sergah gadis kesal. "hah capek ngladenin kamu" "aku lebih capek" "iishhh" pria itu mencubit pipi gadisnya gemas serta menahan kesal. ♡♡♡♡♡ penasaran??? ayo langsung baca saja .All Rights Reserved
1 part