Gara-gara tidak bisa log in repository kampus sebelah, demi mendapat referensi untuk skripsinya, Sena rela mencari info dan menghubungi langsung Danadhyaksa, pemilik penelitian incaran dia. Masalahnya, sudah bicara baik-baik, eh, dibilang Kang Calon Plagiat.
Tidak mau menyerah, Sena mendatangi kampus Danadhyaksa, Si Dosen Killer yang nyatanya kalau sekali bicara mirip bon cabai level 15.
Kalau sudah begini, masih belum menyerahkah Sena meminta perizinan secara legal? Atau, justru tumbuh rumusan masalah lain?
°°°
"Sena, kamu tidak merasa kalau hubungan kita sedikit terasa aneh?"
"Aneh? Aneh yang bagaimana, Mas?"
"Yang seperti ini."
Maksud Danadhyaksa posisi kala kedua bahu mereka serupa kertas perangkap lalat. Merekat.
"Mas!"
°°°
Bila harus memilih, lebih baik jatuh cinta dalam diam dan harus makan hati setiap hari atau mengutarakan perasaan dan menjadi orang yang tidak kenal setiap hari?