[ BELUM TAHAP REVISI ]
• Kisah dirinya yang tidak diharapkan oleh keluarga kandung...
" Jika aku tau kau akan besar menjadi berandalan bodoh tak berguna, seharusnya aku menggugurkanmu. "
' Gue tau... gue beban. Berusaha semaksimal mungkin juga bakal tetap kalah sama putra kesayangan lo! '
• Namun, dirinya yang dijadikan bos kecil dikeluarga De Lerion. Mafia terkejam di dunia bawah...
" Om, tolongin Om, gue gak mau mati di sini Om. Ntar arwah gue gak tenang, nunggu diwawancarai Sarah Wijayanto dulu baru kelar. "
" Mulai sekarang kau putra bungsuku. "
" Jangan gue Om, Gue gada bakat apa-apa. Gue dunguk, cuman bisa jadi beban keluarga. Ntar lo yang susah. Gue sukak bolos, nakal, pecicilan, ngomong kasar tapi tak pakai narkoba. Jadi, gue gak cocok jadi anak pungut limited edition dengan ketampanan ilahi Om. "
• Dirinya yang langsung berubah manja, ingin mengulang kisah menjadi sosok bayi besar...
" Raven gak merajuk! Ayah aja tu, baru bilang ada bayi baru! "
" Aku memiliki bayi dan hanya satu, bukankah itu kau? "
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan