π²πππππππ! β₯οΈ
81 parts Complete ππ’π³π―πͺπ―π¨ β
ππππππ πππ ππππππππππ πππ πππππππ ππππ!! ππππ πππππ ππππ πππππ ππππ ππππ!!
π’ ππππππππ ππππππ ππππππππ, π
πππππ πππππππ πππππππ. πππ. π
"Annaya Carlissa cuman milik Sandy Mahanipuna!" tegas Sandy.
Sandy Mahanipuna, cowok tampan, pintar, dan cuek telah termakan kata-katanya sendiri. Seorang gadis berhasil memporak-porandakan perasaannya. Jika dulu katanya ia tidak akan menyukai gadis gatel+lemot seperti Naya, maka sekarang keadaan terbalik. Ia tidak ingin melepaskan gadis itu.
------
"Barusan Lo pulang sama siapa?"
Naya menoleh, kakinya mundur satu langkah. Jantungnya selalu berdegup kencang setiap kali ditatapi seperti itu.
"K-Kak Sandy?" cicitnya pelan, kalut dan tidak tahu harus berbuat apa.
Melihat Naya yang kegugupan seperti itu, membuat Sandy jadi tidak tega untuk menatapinya tajam. Tapi, mau bagaimana lagi ia sudah terlanjur kesal melihat Naya diantar oleh pria lain selain dirinya. Apalagi itu adalah Louis--pria yang terang-terangan mengobarkan bendera perang padanya sejak pertama kali bertemu.
Sandy mendekat pada Naya, lalu mencekal tangan Naya.
"Ikut gue!" titah Sandy menarik Naya.
------
"Nay, harusnya Lo gue hukum. Lo udah lemah di depan cowok lain. Lo nggak ingat janji, Lo?"
"Naya, Naya udah berusaha. Tapi, tapi Louis yang-"
"Nggak usah sebut nama cowok sialan itu!"
"Eh? I, iya."
"Kita pulang!"
-----
HIGHEST RANK π
#1 in Percintaan (6/8/22)
#2 in Remaja (5/8/22)
#4 in Posesif (5/8/22)
#6 in Teenfiction (5/8/22)