Story cover for 50 Day Vanilla by LzaLiazi
50 Day Vanilla
  • WpView
    Reads 358
  • WpVote
    Votes 262
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 358
  • WpVote
    Votes 262
  • WpPart
    Parts 7
Ongoing, First published Nov 14, 2021
Hai! Cerita ini menceritakan tentang sepasang kekasih yang masih SMA dengan sikap yang sedikit bertolak belakang, dan rahasia besar yang di sembunyikan oleh vanila dari aldi



Apakah hubungan itu bisa abadi atau hanya semata dan bisa berpisah dengan cara menyenangkan atau menyedihkan, tapi tidak akan ada namanya perpisahan itu menyenangkan. Itu adalah pertanyaan dan jwaban yang selalu muncul di benak vanilla dia membayangkan apa akhir dari hubungan dia dan Aldi. Dan juga penyakit vanilla yang membuat Aldi semakin tak mau meninggalkan vanilla tetapi di sisi lain keluarganya telah menjodohkan dia dengan Alda karena pasal uang, martabat dan utang.

Vanilla tersenyum dengan tangan di kepal dengan kuat, berusaha agar air matanya tak turun.

"Gue mau kita putus!" Cetus Aldi.

Vanilla tersenyum. "Cuman karena aku penyakitan?" 

"Ia" Aldi sama seperti vanilla menahan rasa sesak di dada saat mengatakan itu.

"By aku mohon cuman lima pulub hari saja, vanilla cuman Mita lima puluh hari buat pacaran sama kamu," jelas vanilla sedikit terisak.

Aldi memalingkan pandanganya tak mau menatap mata vanilla.

"By aku mohon." Vanilla yang tadi menahan air mata itu kini tak bis lagi. Pipi yang mulus itu telah basah oleh air mata.

"Oky gue mau!" Aldi menoleh ke belkang dan menarik Alda. "Tapi kamu jangan pernah merasa marah atau apalah Karen gue sekarang gak mau pacaran dengan lu, tapi karena lu maksa jadi gue mau. Dan satu lagi jangan marah kalau gue dekat sama Alda" jelas Aldi sambil mengandeng tangan Alda.

Vanilla tak menyangka dengan yang di katakan Aldi. Sesak di dadanya semakin menjadi kini vanilla hanya bisa mencekram dadanya sekuat mungkin. 

Dan itulah yang dia ingat, karena sesak itu vanilla kehilangan ke sadaranya dan samar samar mendengar Aldi memanggil nama dia.

Vanilla tersenyum "pasti ini mimipi" gumamnya dan sepenuhnya pingsan.
All Rights Reserved
Sign up to add 50 Day Vanilla to your library and receive updates
or
#207aldi
Content Guidelines
You may also like
Vericha Aflyn ✔️ by Icacty_
58 parts Complete
#Judul awal 180 degree.# Vericha Aflyn. Perempuan yang akan menginjak usia 17 tahun, dalam beberapa bulan lagi. Dia bukan perempuan yang haus akan popularitas, bukan pula perempuan polos. Dia hanya perempuan biasa-biasa saja, dengan kisah yang tak biasa. Dia hanya perempuan biasa, yang mendambakan bahagia. Orang baru dan cerita baru, menghiasi hari-harinya. Tuduhan, siksaan, dan cibiran ia dapatkan. Mampu kah dia bertahan? Atau harus menyerah dengan keadaan? ---------- "Jangan pergi! Ini perintah, bukan permintaan!" Icha kembali menutup matanya, membuat air mata yang tertahan di pelupuk matanya terjatuh. Dadanya semakin terasa sesak, mungkin kah dia bisa bertahan? "H-hanya sebentar!" pinta Icha dengan lemah. "Lo harus janji, bakalan bangun lagi!" Setelah itu Icha hanya mengangguk, lalu bersandar di dada Isan. "Lo y-yang harus bangunin gue." Isan mengelus rambut Icha lembut, hati Isan terasa di cubit, saat dia dapat mendengar suara nafas Icha yang teratur. Isan meraih tangan kanan Icha, dan langsung menempelkan di dadanya. Mencoba memberi tahu Icha, tentang keadaan hatinya. Tak berselang lama, Isan di buat terkejut. Debaran jantungnya terasa berhenti, dengan nafas yang tercekat. Tangan Icha jatuh begitu saja di pahanya, nafasnya pun terputus-putus. Isan menggelengkan kepalanya dengan air mata yang sudah bercucuran. Dia dekap erat tubuh Icha, menahannya agar tak pergi. Matanya menatap hamparan bintang, dan indahnya bulan. Memohon keajaiban, dan meminta kesempatan. Isan berteriak lantang, menyerukan nama Icha. Memanggilnya untuk kembali. "ICHA!!"
BROKEN HEART [END] by amel260206
44 parts Complete
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 👍] Cerita ini mengandung bawang yang bisa membuat kalian menguras air mata. Dan juga terdapat kata kasar. Mohon bijak dalam membaca. Kisah seorang gadis yang di nikahkan oleh pria yang dia cintai. Pria itu menikahkannya bukan karna cinta melainkan karna balas dendam sebab gadis itu membuat tunangannya koma. ❤️❤️❤️ "Sampai kapanpun, gue ngak sudi makan masakan yang lo buat" "Ta-tapi-" belum sempat Hana melanjutkan kalimatnya, Daniel mendorong kuat tubuh Hana hingga wanita itu tersungkur ke lantai yang ada serpihan vas itu. Bahkan lutut dan telapak tangannya terkena serpihan itu, Hana menangis saat melihat darah mengalir. Kemudian Daniel mengarahkan kakinya untuk menginjak tangan Hana bahkan ia menekan kuat sehingga darah dari telapak tangannya mengalir deras. Hana memekik keras, namun Daniel tidak menghiraukannya. "Aww...Da-daniel.... Sa-sakit, kumohon... Le-lepas" Daniel melepaskan tinjakkannya, Hana bernapas lega. Tapi Daniel kembali mencengkeram rahangnya hingga Wanita itu mendongak, kemudian tangan Daniel melayang ke pipi mulus gadis itu. PLAK Hana merasa pipinya panas, tamparan Daniel tidak main-main bahkan bisa ia rasakan bibirnya sedikit berdarah. "Menangis sepuas lo, karna penderitaan lo masih panjang!!" ucap Daniel dingin, ia menyeringai tajam. ❤️❤️❤️ Akankah Hana bisa Mendapatkan Cinta Daniel? Bisakah Ia bertahan sampai Akhir? penasaran Sama Ceritanya? Kuy Baca Aja:) ⛔PLANGIAT DILARANG COPAS ⛔ Kalo udah baca ini, kuy baca Kahfi dan Naya 😊
Stay (Away) by hazelaice
64 parts Complete
⚠️Cerita Mengandung Bawang⚠️ "Lo maunya apa sih?!" Prilly mengeluarkan seringai menggodanya. Tangannya terulur menuju kerah seragam Ali, ia menarik kerah Ali hingga tubuh Ali terhempas mendekat ke arahnya. Lantas ia berbisik dengan suara seraknya, "Lo tanya mau gue? Mau gue itu cuma hati lo." "Murahan," ujar Ali sarkastik sambil menarik tubuhnya menjauh. Prilly masih mempertahankan seringaiannya. "Gue gak bakal semurahan ini kalo lo gak jual mahal sama gue," balas Prilly berusaha memepetkan tubuhnya kepada Ali. Hal itu membuat Ali berdengus jijik, enggan luluh dengan sikap Prilly. "Cih, dasar jalang!" Prilly menatap tepat di bola mata Ali, ia memonyongkan bibirnya dan memajukan dirinya seperti ingin mencium Ali. Tetapi, hal itu tentu hanya sebuah gertakan saja. "Gue gak bakal jadi jalang, kalo lo gak nolak cinta gue!" Prilly berteriak kencang tanpa memikirkan harga dirinya lagi. "Tapi, gue udah punya pacar!" Ali berdesis sembari menatap tajam Prilly. "Putusin pacar lo, terus jadian sama gue. Gampang 'kan?" Ucapan enteng Prilly membuat emosi Ali tersulut. "Lo gak cinta sama gue tapi lo terobsesi buat milikin gue. Dan itu buat lo gila!" Prilly berdecih, "Iya. Gue gila. Dan itu semua, karena lo!" Dua tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Prilly untuk mengejar Ali dengan cara-cara murahan, dan hasilnya ia selalu ditolak mentah-mentah oleh Ali. Ini semua berawal dari Prilly yang sering mengumbar gombalan kepada laki-laki di kelasnya dan Ali adalah salah satunya, dan itu semua berakhir pada perasaan semu yang nyata. Awalnya Ali tidak pernah menganggap serius gombalan Prilly, tetapi Prilly mulai melakukan tingkah konyol, seperti saat Prilly mengumumkan kepada seluruh teman sekelasnya bahwa mereka resmi berpacaran. Hal itu membuat Ali muak dan membenci Prilly. Oleh karena tingkah murahan Prilly, Ali tidak ingin berinteraksi selayaknya teman sekelas kepada Prilly. Seringkali Ali menyuruh Prilly menjauh, namun selalu dibantah dan Prilly memilih untuk b
You may also like
Slide 1 of 10
Vericha Aflyn ✔️ cover
BROKEN HEART [END] cover
Farel Dan Bella  cover
Stay (Away) cover
Semestanya Vanila  cover
HALOALKANA cover
Suamiku Amnesia (REPOST) cover
K I N G [Completed] cover
Narasi patah hati cover
Please, Love Me (END) cover

Vericha Aflyn ✔️

58 parts Complete

#Judul awal 180 degree.# Vericha Aflyn. Perempuan yang akan menginjak usia 17 tahun, dalam beberapa bulan lagi. Dia bukan perempuan yang haus akan popularitas, bukan pula perempuan polos. Dia hanya perempuan biasa-biasa saja, dengan kisah yang tak biasa. Dia hanya perempuan biasa, yang mendambakan bahagia. Orang baru dan cerita baru, menghiasi hari-harinya. Tuduhan, siksaan, dan cibiran ia dapatkan. Mampu kah dia bertahan? Atau harus menyerah dengan keadaan? ---------- "Jangan pergi! Ini perintah, bukan permintaan!" Icha kembali menutup matanya, membuat air mata yang tertahan di pelupuk matanya terjatuh. Dadanya semakin terasa sesak, mungkin kah dia bisa bertahan? "H-hanya sebentar!" pinta Icha dengan lemah. "Lo harus janji, bakalan bangun lagi!" Setelah itu Icha hanya mengangguk, lalu bersandar di dada Isan. "Lo y-yang harus bangunin gue." Isan mengelus rambut Icha lembut, hati Isan terasa di cubit, saat dia dapat mendengar suara nafas Icha yang teratur. Isan meraih tangan kanan Icha, dan langsung menempelkan di dadanya. Mencoba memberi tahu Icha, tentang keadaan hatinya. Tak berselang lama, Isan di buat terkejut. Debaran jantungnya terasa berhenti, dengan nafas yang tercekat. Tangan Icha jatuh begitu saja di pahanya, nafasnya pun terputus-putus. Isan menggelengkan kepalanya dengan air mata yang sudah bercucuran. Dia dekap erat tubuh Icha, menahannya agar tak pergi. Matanya menatap hamparan bintang, dan indahnya bulan. Memohon keajaiban, dan meminta kesempatan. Isan berteriak lantang, menyerukan nama Icha. Memanggilnya untuk kembali. "ICHA!!"