Wu Qian suka menulis. Dengan nama pena, ia telah menulis banyak cerita yang semuanya bertema romansa yang tragis. Gadis itu sangat bahagia dengan pekerjaannya, hingga sang ayah mengetahui kegiatannya. Semua buku dengan nama penulis Xaio Yue dimusnahkan, alat tulis Wu Qian disita, dan gadis itu dikurung. Wu Qian terpuruk juga marah atas perlakuan ayahnya. Suatu hari, Wu Qian telah membulatkan tekad untuk pergi dari rumah. Gadis bermata ungu itu tidak peduli dengan apapun lagi, bahkan tentang dirinya yang sudah ditunangkan dengan putra mahkota. Dalam pengembaraannya, Wu Qian bertemu dengan Yuan, seorang pria bisu yang pandai menulis cerita. Meski Yuan dingin dan tidak bersahabat, Wu Qian terus mengikutinya sambil memangginya 'guru'. * * * "Guru! Apa sebaiknya aku menambah adegan ciuman di sini?" "Guru! Bisakah aku mendapat tips menulis?" "Guru! Bisakah aku memanggilmu Suami?" "Guru. Kau bisa bicara?" *BUKAN CERITA TERJEMAHAN *TIDAK TERKAIT DENGAN SEJARAH APAPUN DON'T PLAGIAT
4 parts