Alves tak menginginkan pangkat maupun harta. Ia hanya ingin memiliki sebuah cita, sebuah tuju yang pasti dimiliki oleh tiap-tiap insan bernyawa. Lelaki itu hanya sedang berusaha memaknai hidup, dan berpikir untuk apa ia dicipta. Lalu tanpa aba, langit memanggilnya. *** "Alves lagi pendidikan! Lo semua gila?! BERHENTI UNTUK TERUS LIBATIN DIA!" "Alves pemegang kuncinya, Zi!" Seseorang membalikkan badan usai melihat papan yang ia coret sendiri. Kemudian, ia berkata pada rekan-rekannya yang lain. "Siapin rencana buat bawa Alves ke sini." *** "Apa yang lo harapin sih, Zi? Dari manusia yang bahkan terus ngejauh di saat lo terus berusaha pertahanin hubungan jarak jauh gini." "Gue percaya abdi negara yang ga setia cuma oknum doang. Lo bahkan kenal Alves, Mei, selama ini dia baik-baik aja." "Lo gak bisa percaya sama satu pun hati yang udah lo kenal. Manusia itu makhluk paling nyeremin, berubahnya lebih ga ketebak melebihi monster fiksi yang ada di bayangan kita." ©biruvanila, 2022