Seorang remaja yang dipaksa dewasa oleh keadaan yang membutnya harus berdiri di tapak kakinya sendiri. Ia tak pernah berteriak minta tolong atau mengulurkan tangan pada situasi genting sekalipun, baginya mempercayai orang lain hanya akan membuat kepalanya semakin bising dan membuat seseorang merasa kasihan pada dirinya sehingga akan terus baik dan tinggal padanya. ia selalu memanipulasi dirinya sendiri untuk tetap baik-baik saja, karna baginya perasaan atau rasa sakitnya tidaklah penting selagi otak masih bisa berjalan dengan baik. Ia akan menyalahkan dirinya sendiri atas pencapaian yang ia dapat jika tidak sesuai dengan ekspetasinya. Namun siapa sangka di balik semua yang terjadi padanya, banyak para wanita yang ingin jadi dirinya karna di nilai berhasil mempunyai segalanya. Mulai dari paras yang menawan, otak yang pandai dan seseorang yang multitalenta dalam segala aspek. dan seseorang hadir dalam hidupnya, membuat segalanya menjadi naik dan turun seperti roller coaster. Aksa, kamu hadir tanpa permisi..