Suara pintu terbuka terdengar hingga kamar Seira. Seira segera terdiam dan membeku. Tak lama, suara pintu tertutup kembali terdengar. Helaan nafas lega keluar dari mulutnya, kali ini dia tidak ketahuan. Mulut kecilnya kembali berbicara dengan benda kotak didepannya. Telinganya mendengarkan suara - suara. Jari - jemarinya dengan leluasa asik menyentuh benda tersebut. Namun, saat dia asik dengan semua itu. Pintu kamarnya terbuka. Terlihat sosok di depan kamarnya membawa tongkat. Sosok itu menghampiri Seira dengan langkah tergesa-gesa. Tongkat melayang ke arah tubuh Seira. "Dasar manusia ga tau diri" Teriak sosok tersebut sambil memukulkan tongkat di tangannya ke tubuh Seira. "Ampun ma" Rintih Seira sembari mencoba melindungi tubuhnya dari tongkat tersebut menggunakan tangan. Seira terus memohon merintih namun tongkat tersebut terus dilayangkan ke tubuh Seira. Setelah beberapa saat, pukulan tongkat tersebut berhenti. Benda kotak yang berada di tangan Seira dirampas secara paksa. "Mulai sekarang, kamu ga usah pake hp. Hp kamu mama ambil" Setelah merampasnya, sosok tersebut keluar dari kamar Seira. Pintu kamar Seira tertutup dengan keras. Seira hanya bisa meratap, meringis kesakitan ditubuhnya akibat pukulan tongkat itu. =================================================================== Cerita ini berkisah tentang Seira dengan dua dunia yang dimilikinya. Real world yang begitu membencinya dengan segala hal yang tidak masuk akal. Virtual world yang begitu mencintainya dengan segala kekurangannya =================================================================== Update setiap weekend -Irenne-