Kaki-kaki mungil itu terus berlari dengan derai air mata yang membasahi pipinya. Tak peduli dengan teriknya sang surya, tak peduli dengan kericil-kericil kecil yang bisa saja membuatnya terluka. "Jangan..." Tangan mungil itu mencoba meraih sosok di depannya. Namun semua percuma. **** Hay... selamat membaca. Semoga suka ya. Hanya cerita kentang yang mengharap dukungan dari readers yang baik hati. update Sabtu dan Selasa.