Pluie berarti hujan. Cerita ini mengandung bulan-bulan dan tanah-tanah yang basah, lengkap dengan sepahan air yang bertumpah. Ada beberapa yang terpecah di sini, pun hal-hal yang dirajut jadi kisah; atau sebaliknya, bersimbah sudah jadi sejarah. Bukan salah hujan yang menjadikan dua anak Adam saling jatuh cinta ketika ia menyugar permukaan dunia. Bukan salah hujan pula ketika insan menarik tinggi-tinggi melankoli ketika ia turun ke bumi. Pun bukan salahnya ketika cerita sepasang manusia mesti berakhir di tengah derasnya yang menghentak alam raya. Sebab hujan adalah salah satu bentuk tangis paling mulia; pembawa sukacita bagi sungai-sungai yang kering, petak sawah yang retak, dan hutan yang terbakar. Hujan adalah ciptaan mulia yang meneduhkan. Sebuah kubangan cerita tentang dua anak manusia yang menaruh cinta di atas meja seakan mereka akan meraih menang yang tidak pernah sekali pun dijamin oleh dunia. Kesemuanya diseret angin dan hujan, melayang di antara gedung ruang perkuliahan. Hingga akhirnya, sebuah benang merah panjang melayang di permukaan.