Suka sama Kakak kelas ❌
Suka sama seangkatan ❌
Suka sama adik kelas ✔️
Siapa lagi jika bukan Kyra? Si wanita cengeng yang melanggar janji nya sendiri.
😈💔
"Ra, lo baper sama gue?" tanya Rafan hati-hati.
Kyra diam sebentar, lalu menjawab dengan perasaan malu. "Iya, gue baper. Kenapa?"
Rafan mendengar itu terkejut, perasaan ia tidak memberi harapan apapun kepada Kyra. Kenapa Kakak kelas nya itu terbawa perasaan?
"Tapi Ra gue bercanda,"
Kyra yang dari tadi menundukan kepala karena malu, kini ia mengangkat kepala nya dengan perasaan campur aduk.
Kyra terkekeh sinis, "Bercanda? Apa nya yang bercanda? Yang mana?"
"Yang semuanya," jawab Rafan.
Kyra terdiam mendengar jawaban itu. Ada ya laki-laki sejahat Rafan?
Coba bayangkan oleh kalian, Kyra salah tidak jika terbawa perasaan pada adik kelas nya itu?
Di jemput tiap hari, di treat seperti ratu, diajak makan, manggil sayang. Dan itu semua hanya bercanda?
"Lawak lo," lirih Kyra.
Rafan juga terdiam, ia meminum kopi setengah nya lagi hingga habis.
"Gue mau balik," kata Kyra seraya bangkit dari duduk nya. Cewek itu juga mengeluarkan uang dari dompet nya dan menyimpan nya diatas meja.
"Gue ant--" perkataan Rafan terhenti karena Kyra memotong nya.
"Gue balik sendiri."
Setelah mengatakan itu Kyra pergi meninggalkan Rafan yang terdiam melihat itu.
"Sorry Ra.."
😈💔
⚠️WARNING CERITA INI HASIL PEMIKIRAN NANAD SENDIRI. BUAT PLAGIAT JAUH-JAUH DARI SINI⚠️
🌼 Jangan lupa vote dan komen
🌼 Jangan jadi ghost reader, tinggalkan jejak setidaknya 1 part, 1 vote.
🌼 Kalau gak ada kuota gapapa jadi ghost reader, tapi kalau ada kuota harus vote:(
TERIMAKASIH LAH...
Tertanda:
Nadiva Noorrahmani Agustin
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.