Tugas dari 800 Tahun Lalu
6 parts Ongoing Hari itu aku benar-benar merasa sangat terpukul dengan kejadian yang baru saja menimpa Mama. Semenjak kejadian nahas saat itu Mama hanya bisa terbaring di Kasur rumah sakit tanpa ada kuasa sepenuhnya pada dirinya. Hatiku sangat hancur. Satu-satunya keluarga kandung yang kumiliki saat ini tengah berada di perbatasan alam nyata dan alam selanjutnya.
Aku kemudian pergi menyepi ke sebuah pemandian air terjun yang bernama Coban Walang, hanya untuk sekedar menenangkan dari dan meringankan sedikit beban. Di sanalah semua keajaiban itu terjadi.
Aku baru sadar ada suatu keanehan tatkala seorang gadis sebaya mendekapku dari belakang dengan sebuah belati tajam yang ditodongkan para leherku. "Mahawira, apa yang kau lakukan di sini? Berapa orang yang sedang bersamamu?" Kata gadis yang sama sekali tak kupahami apa maksudnya.
Setelah aku menjelaskan secara perlahan (Walau terkesan sedikit tidak nyambung.), akhirnya gadis itu meluluhkan hatinya hingga ia menerima dan bersedia menampungku di rumahnya, sampai paling tidak aku bisa menemukan jalan kembali pulang.
Belakangan baru mengetahui kalau gadis yang bernama Gindara itu ternyata bukan seorang gadis biasa. Gindara telah dipenuhi oleh dendam yang mengakar kuat dalam dirinya, akibat dari perlakuan buruk kerajaan yang dilakukan pada keluarganya.
Dalam masa pencarian jalan pulangku, ternyata fakta lainnya terungkap kalau problem yang dihadapi Gindara jauh lebih kompleks dari yang kukira. Gindara kemudian memintaku untuk membantunya menyelesaikan problem yang ia hadapi. Sebenarnya aku ingin sekali menolaknya, karena aku sadar kalau tujuan utamaku adalah kembali pulang dan menemani Mama di rumah sakit. Namun saat itu Gindara berhasil memberikan penawaran yang tidak bisa lagi untuk kutolak.