Kepada jiwa-jiwa yang pernah tinggal dan kemudian pergi demi cita-cita, ada ribuan terima kasih yang ingin ku sampaikan. Kepada ratusan hari yang pernah dilalui, kepada tawa juga tangis yang datang sesekali, kepada tatapan mata yang amat tulus, terima kasih. Langkah terakhir, ketika harus ku tinggalkan tempat yang menampung tiga tahun penuh mimpiku ini, sekelebat cerita yang pernah ada muncul dalam ingatan dan pandangan mataku; tentang pembicaraan kala rembulan datang, atau tentang pertengkaran kecil saat bel sudah berbunyi.
Meski ada banyak tempat lain yang mungkin jauh lebih baik di sana setelah ini, tempat di mana kita biasa menghabiskan waktu tak akan pernah ku lupakan. Meski kadang menimbulkan sesak tak tertahan, kehadiran kalian teramat berarti karena telah menjadi penyemangat diri ini. Tentang dukungan untuk cita-cita yang orang bilang tak masuk akal, tentang perhatian kecil saat diri tak sadar diri, tentang pendengaran yang selalu siap untuk sebuah cerita tak penting, tentangmu, tentangku, tentang kita, dan tentang kalian akan selalu hidup dalam ruang kecil di dalam hatiku.
Entah, meski di masa depan kita mungkin tak lagi saling berpapasan, atau mungkin kita tak akan lagi pernah bertukar kabar, padaku, berjanjilah untuk selalu mengenang masa-masa ini. Karena pada kalian, aku akan memberi janji yang sama.
"Ahhhh pelan pelan sayang "
"Mommy kenapa apa ini menyakiti mommy "
"Engga sayang teruskan saja"
"pelan pelan sayang jangan kuat kuat "
"Ahhhhh sayang ia ituhh"
"Ahh mommy ternyata benar ngentot itu sangat enak mom"