[[Cerita ini bukan fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian atau cerita, itu berarti hidup anda punya tombol ctrl c + ctrl v]]
"Jadi gini. Siapa nama kamu?"
"Magdalena, Bu. Panggil Lena saja Bu."
"Jadi Lena ya, saya gak akan nanya pertanyaan interview lagi. Saya tahu kamu pasti sudah bosan ditanyain saat wawancara dari tadi siang."
((Tau aja si ibu))
"Kerja di departemen marketing ini tekanannya berat, karena ada target yang harus dicapai. Jadi kamu harus siap saya teriakin setiap hari kalau kerja kamu lelet. Ingat, pencapaian kamu hanya dinilai dari target yang kamu hasilkan. Tidak ada yang lain. Makanya di sini gak boleh cengeng, gak boleh baper. Ya?"
Karena malas nyari loker lain aku cuma bisa jawab, "Siap, Bu."
"Kamu bisa multi-tasking?"
((Bisa, Bu. Saya bisa ngerap sambil memaki))
"Disini itu harus bisa multi-tasking dan minim bahkan nol kesalahan. Saya orangnya keras loh ya, cerewet dan gak suka orang yang lamban . PAHAM??"
Karena malu nanti nganggur sendirian padahal kawan-kawan seangkatan udah pada kerja, aku pun mengangguk.
Hari itu aku tanda tangan kontrak kerja, jadi sales di perusahaan importir stainless steel.
Hingga 3 bulan kemudian aku kabur tanpa pemberitahuan.
BTW, aku lulusan sarjana teknik pertambangan.
Tapi cita-cita pengen jadi reporter.
19+ | Arum tahu bahwa hidupnya tidak akan baik-baik saja setelah ia sah menjadi istri Rama, si pelaku pembullyan saat dirinya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.
___________
Arkasa Rajendra Rama adalah sosok laki-laki yang mati-matian Arum hindari, sebab Si Bungsu kesayangan Rajendra itu adalah penyebab terbesar keresahannya dalam menjalani hari.
Rama membawa segudang masalah bagi Arum, masalah yang membuat hari-harinya di sepanjang bangku SMA tidak baik-baik saja. Pemuda itu adalah yang pertama memandang rendah dirinya, membuat banyak pasang mata lainnya turut menatap Arum dengan sorot yang demikian pula.
Singkatnya, Rama membenci Arum.
Namun, entah mengapa semua berubah ketika mereka mencapai kelulusan. Rama dan sikapnya, hal tersebut berubah begitu drastis. Rama mencarinya, mengejarnya, menyatakan perasaan suka terus-menerus kepadanya. Arkasa Rajendra Rama yang dulu pernah sangat membenci kehadiran Arum, berubah menjadi sosok yang justru seolah tergila-gila pada dirinya.
Bayang-bayang Rama yang sempat hilang dalam kehidupannya, kini kembali hadir dengan memaksakan sebuah status yang tidak pernah ada di antara mereka.