Kursi Tua adalah sebuah perjalanan melalui kata-kata yang merenung, mengungkapkan apa yang tak terucapkan, dan mempertanyakan makna dari setiap momen yang berlalu. Dalam kumpulan puisi ini, aku menghadirkan beragam perasaan yang berlarian antara rindu, kehilangan, kesendirian, dan pencarian akan jawaban yang tak pernah ada.
Seperti sebuah kursi tua yang diam menunggu di pojok ruangan, puisi-puisi dalam buku ini bercerita tentang waktu, kenangan, dan pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung terjawab. Setiap bait adalah bisikan dari dunia yang sering kali kita lewatkan, mengajak pembaca untuk berhenti sejenak, merenung, dan mengingat bahwa di dalam kesunyian terdapat sejuta cerita.
Kursi Tua bukan sekadar kumpulan puisi, namun juga sebuah ruang untuk mengingatkan kita akan segala yang telah hilang, yang tertinggal, dan yang masih menunggu untuk ditemukan. Inilah karya yang menawarkan ruang bagi jiwa yang ingin mendengar, merasakan, dan mungkin, menemukan bagian dari diri yang terlupakan
(Harap mencantumkan sumber setiap repost/share)