Hidup bersama Malik, kakak kelasnya, bukanlah hal yang disenangi Sasa, sekalipun Malik adalah seorang artis. Sebab Sasa tahu bagaimana tertekannya ia saat harus tinggal satu atap dengan Malik-yang menurutnya abnormal, selama bertahun-tahun. "Sasa capek, Kak, capek! Apa Kak Malik nggak pernah sadar kalau Kak Malik itu cuman terobsesi sama Sasa!" "Jangan menaikkan suara kamu di hadapanku!" Faktanya, Malik cuman terobsesi dengan Sasa. Ya, itulah yang Sas ketahui tengang cowok berdarah dingin tersebut. "Seharusnya kamu bersyukur karena aku cuman membakar kedua matanya, bukan seluruh tubuhnya, Baby." "Psikopat!" ☠️⛓️☠️⛓️