Ruang Kontemplasi
  • Reads 627
  • Votes 12
  • Parts 5
  • Reads 627
  • Votes 12
  • Parts 5
Ongoing, First published Nov 30, 2021
Ketika raga tak lagi mampu melawan kedigdayaan semesta, disaat itulah pikiran hadir sebagai ruang melawan keniscayaan akan jiwa yang tersesat di malam gulita. 
Begitupun dengan hati yang tak lagi mampu menahan perihnya disakiti, maka cinta akan selalu memulihkan dengan cara yang bahkan semesta tidak pernah ketahui.
All Rights Reserved
Sign up to add Ruang Kontemplasi to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MELODI PUISIKU (On Going)  cover
tetangga masa gitu ✔ cover
[1] 00.00 AM cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
Percakapan yang Tidak Seharusnya ADA cover
quotes islam baper 💗 cover
Rembulan Yang Sirna cover
30 AKSARA MAHABBAH cover
Sajak Senja cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover

MELODI PUISIKU (On Going)

19 parts Ongoing

Untuk seseorang yang istimewa seseorang yang tak bisa kumiliki. Aku terperangkap dalam ketidakpastian, menunggu dengan harapan yang samar Rangkaian puisi ini menelusuri perasaan terdalam-tentang cinta, kehilangan, dan harapan yang tak padam. Setiap kata mengalir lembut, menyentuh hati dan membawa kenangan yang abadi "Puisi-puisi ini kutulis untuk seseorang yang pernah hadir di hati, mengisi setiap bait dengan rindu, kenangan, dan doa yang tak pernah usai. Dalam sunyi, kata-kata ini menjadi caraku merindukanmu." "Untukmu yang tak bisa kumiliki, untuk keluarga dan sahabat yang selalu di hati-puisi ini adalah kisah tentang penantian dalam ketidakpastian, rindu yang tak kunjung usai, dan cinta yang tetap hidup dalam kehangatan kenangan. Setiap kata adalah tempatku berlabuh, di antara bayanganmu, pelukan keluarga, dan dukungan sahabat." Setiap bait membawa makna, mencerminkan rasa yang pernah ada di hati kita." ♡'・ᴗ・'♡