Bagi sebagian orang, menikah di usia yang masih muda bukanlah sebuah impian, termasuk bagi Mario dan Jesika. Apalagi keduanya menikah karena perjodohan. Pada dasarnya, mereka masih ingin menikmati masa remaja dan meraih cita-cita. Maka dari itu, Mario meninggalkan Jesika di hari ke lima pernikahan mereka. Enam tahu kemudian, Mario kembali bersama bocah laki-laki berusia 4 tahun dan ingin kembali menjalankan pernikahan bersama Jesika. Namun, apakah Jesika bersedia kembali kepada Mario setelah semua yang laki-laki itu lakukan kepadanya? Pergi tanpa alasan dan pemberitahuan, kemudian kembali tanpa tahu diri.