Naya&Aksa
  • Reads 1,160
  • Votes 463
  • Parts 22
  • Reads 1,160
  • Votes 463
  • Parts 22
Ongoing, First published Dec 02, 2021
Kita bagaikan batu  karang di tengah lautan.
Setiap saat diterjang ombak besar.
Kadang kala badai petir.Akan kah batu karang itu tetap kokoh ketika ombak besar terus-menerus menghantam mereka.

Akan kah mereka saling menguatkan satu sama lain?

Naya Dwiputri


Naya yang ditinggal kan ibunya .Perusahaan ayah Naya bangkrut dan ayah Naya membenci dirinya.
 

Apakah ada seorang ayah rela menyakiti putri kecil nya? Entah lah Naya menjadi tempat pelampiasan ayah.Cinta pertama nya sudah di patahkan.Apakah dia masih percaya cinta lelaki lain,sedangkan ayahnya saja tidak menyanyangi Naya.

Adakah yang bisa meluluhkan hati Naya?

*****
Aksara Adittama


Keluarga yang masih utuh ada papa dan mamanya.
Tetapi dia kurang beruntung soal keluarga.  
Tidak ada  keharmonisan lagi dalam keluarga Aksa.



Tetapi setelah pertemuan nya dengan Naya ,sudut pandangnya berubah .Hidup Aksa yang dulu suram sekarang sedikit berwarna semenjak kehadiran Naya.
                  
           
"Terlalu banyak kepahitan yang menjadi skenario dalam drama kehidupan ini."

                                    IKUTI KISAH MEREKA
All Rights Reserved
Sign up to add Naya&Aksa to your library and receive updates
or
#49penghiatan
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
FIX YOU cover
Starla cover
Oneshoot  cover
Antagonist Badas Couple!! cover
Lauhul Mahfudz  cover
ARGA : LIMERENCE cover
Om Rony cover
I'm Alexa cover
My Little Angel  cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan