Story cover for 𝘊𝘰𝘯𝘴𝘶𝘮𝘮𝘢𝘵𝘦 𝘓𝘰𝘷𝘦 by jeonaliya1997
𝘊𝘰𝘯𝘴𝘶𝘮𝘮𝘢𝘵𝘦 𝘓𝘰𝘷𝘦
  • WpView
    LECTURAS 40
  • WpVote
    Votos 25
  • WpPart
    Partes 4
  • WpView
    LECTURAS 40
  • WpVote
    Votos 25
  • WpPart
    Partes 4
Continúa, Has publicado dic 03, 2021
Disini, tidak ada pihak bersalah. 
Takdir yang menentukan. 
Seolah Tuhan mempertemukan, namun tidak mempersatukan. 


*
*
*



"Iki, masih membadut?"

Pertanyaan yang dilontarkan Adelard membuat Rifky menoleh ke meja seberang. Meja dimana tempat crush nya duduk dengan si mas pacar. Awan. 

Rifky kembali menatap Adelard dengan raut santai. "Sebenarnya, ini bukan membadut, cuma--"

"Memperjuangkan apa yang sebelumnya jadi milik lo kan? Sumpah, gue gedek sama kata kata itu. Kadang gue yang kesel sendiri ngeliat lo. Dalam pandangan gue lo kayak jadi tempat pelampiasan kalo dia bosen. Heran gue sama lo. Bisa  bisanya sekuat itu."
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir 𝘊𝘰𝘯𝘴𝘶𝘮𝘮𝘢𝘵𝘦 𝘓𝘰𝘷𝘦 a tu biblioteca y recibir actualizaciones
O
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
Untitled 2017  [Ongoing] de Sandrialova
11 partes Continúa
Keduanya sama-sama tertawa ketika suasana perlahan mencair. Juwita yang mulai membuka diri kini kembali melontarkan pertanyaan acak yang Ia sesali setelahnya. "Kamu kalo kesini sama siapa, raf ? Pacar ?" Raut lelaki itu tiba-tiba berubah. Tatapan matanya berpendar kearah lain, menyembunyikan cemas yang tersirat di balik jawabannya yang santai. "Pacar saya lagi gga di sini, Rei. Dan dia bukan anak tongkrongan kayak kita." Tanpa sadar gadis itu menahan nafasnya sendiri, belum siap dengan jawaban yang diterimanya. "Oh, gitu. Udah lama LDR-nya ?" Juwita bertanya lagi dengan wajah ingin tahu, walau kenyataannya justru sebaliknya. Sebab menurutnya akan aneh ketika topik itu hanya berhenti sampai di situ saja. "Sejak lulus kuliah. Dua bulan yang lalu. Dia sekarang lagi lanjutin S2 di Jakarta." "Wowww,,,hebat ya dia masih semangat untuk kuliah. Limitted edition tuh cewek kayak gitu. Kamu beruntung, raf." Lelaki itu hanya menjawabnya dengan senyuman tipis. Kepalanya menunduk, menyembunyikan wajahnya dari Juwita yang sedang menatapnya nanar. Setelahnya, obrolan itu terjeda beberapa saat. Keduanya kembali sibuk dengan isi kepala masing-masing. Juwita yang merasa bersalah karena telah menghadirkan pembahasan yang berat, juga Asraf yang kini sedang mengabaikan kenyataan yang membuat suasana kembali hening. "Kayaknya salah banget ya kita baru ketemu sekarang ?" Rasanya seperti ada sebuah kekuatan besar yang menyerap habis suara-suara di sekitar mereka. Heningnya terasa mencekam ketika hanya ada suara Asraf dan debar jantungnya di sana. Pertanyaan Asraf tadi menggaung di telinga, menimbulkan rasa perih yang tidak seharusnya ada. Untuk apa Ia merasa kecewa ketika tahu bahwa Asraf ternyata sudah punya pacar ? Bukankah mereka tidak pernah memiliki hubungan yang spesial sebelumnya ?
Preman Sekolah Jatuh Cinta (PINDAH KE DREAME) de BetaRizki
6 partes Concluida
Tepat di depan mata. Raiya seakan membeku disana, matanya nggak terlepas dari mobil yang baru saja terlempar tepat di depannya. Entah kenapa keadaan seolah semakin mendramatisir, hujan turun dengan derasnya sore itu, memadamkan api yang berasal dari ledakan mobil di depannya. Suara sirine ambulans saling bersautan dengan suara sirine mobil polisi, keadaan semakin kacau. Beruntung, yah Raiya bersyukur seseorang yang berada di dalam mobil itu sudah diselamatkan sebelum mobil meledak. Dan seketika itu pula, tubuh Raiya langsung limbung terjatuh begitu saja, isakan tangisnya semakin jelas terdengar meski di bawah guyuran hujan. Satu patah kata pun nggak bisa terucap, ingin sekali dia menghampirinya yang sudah berada di mobil ambulans, tapi kakinya masih saja membeku di tempat. Hanya sesak yang terasa. "Kak Chi-ko ...." "Dia nggak akan kenapa-kenapa! Ayo Ray, gue anter pulang sekarang!" ajak paksa seseorang yang sudah berdiri sejak tadi di belakang Raiya, tapi Raiya hanya bergeming. Seseorang itu samasekali nggak menduga kalau hal semacam ini akan terjadi. Liontin yang ada di genggamannya seketika terlepas begitu melihat mobil lamborgini hitam yang sangat dia kenal terlempar begitu saja di depan Raiya. Dia dekap Raiya ke pelukannya, menatap nanar ke mobil yang sudah nggak berwujud itu. Hanya satu yang ada di pikirannya saat itu, penyesalan. "Kak Chiko, itu Kak Chiko, nggak, nggak, itu bukan Kak Chiko, pasti itu bukan Kak Chiko, dia bukan Kak Chiko!"
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
Aderaga [ON GOING] cover
Upside Down cover
Juan (COMPLETED) cover
TWINS DISASTER (END) cover
Untitled 2017  [Ongoing] cover
Preman Sekolah Jatuh Cinta (PINDAH KE DREAME) cover
The Game cover
[END] Blind Rainbow cover
Better Person ✔ cover
Keano cover

Aderaga [ON GOING]

11 partes Concluida Contenido adulto

[Jangan lupa follow sebelum baca] "Jelek lo."ucap Raga membuat Adera makin kesal. Adera menoleh ke Raga yang sedang memasang wajah tengilnya. Dia memukul dada Raga bertubi tubi. Menangkis hanya itu yang bisa dilakukan Raga. Dia menakap Tangan Adera yang terus saja memukul dadanya. Ditatapnya wajah Adera yang memerah akibat sangat marah kepada Raga. Adera terdiam menyadari posisinya saat ini. Tangan kiri raga menangkis tangannya dan tangan kanan Raga memeluk pinggang Adera membuat tubuh Adera sangat dekat dengan tubuh Raga. "Sakit"kata Raga, lembut. Jantung Adera berdegup kencang. Dia menjadi membeku dipelukan Raga. Dia bahkan tidak bisa mengucap sepatah kata saja karna gugup berdekatan dengan Raga sekarang. Raga menatap Adera dalam. Sesekali dia melirik bibir tipis berwarna merah muda milik Adera lalu dia memiringkan kepalanya, matanya tidak bisa teralih dari bibir menawan Adera. Saat bibirnya dengan bibir Adera hanya tinggal beberapa senti Raga berhenti ia tahu saat ini setan sedang mengodanya sebelum hal itu terjadi, Raga menjauhkan tubuhnya dari tubuh Adera takut ia akan kehilangan kendali. Raga meninggalkan Adera yang masih terdiam membeku disana. 'Raga tadi mau ngapain ya?' batinnya. #Badboy#nakal #kisahcintaremaja #romantis #romance #fiksiremaja #sma #sekolah #Adera #Raga #cinta