ICE SCULPTURE
  • Reads 1,922
  • Votes 335
  • Parts 4
  • Reads 1,922
  • Votes 335
  • Parts 4
Ongoing, First published Dec 04, 2021
Kalian tau, ada sebuah patung di sebuah museum.

Patung es dengan dua lelaki didalamnya. Ada yang bilang jika mereka adalah sepasang kekasih. Patung ini ditemukan pertama kali sekitar 100 tahun yang lalu. 

Tidak ada yang tau pasti bagaimana kisahnya, apakah kisah yang diceritakan di masyarakat adalah hal yang benar? ataukah ada bagian yang diubah? 

Lalu, apa penyebab mereka menjadi patung? 

Namun kini, kisah mereka telah tersebar. sosial media digemparkan dengan sebuah tulisan. 

Tidak ada yang tidak tau, semua orang tau patung itu dan kini kisahnya juga telah diketahui. 

Ada yang bertanya, apakah kisah itu benar?  

Saat itu aku memberi tahu, "benar" 

ya, aku tau. karena bertepatan dengan tersebarnya kisah itu, aku juga menemukan buku.
All Rights Reserved
Sign up to add ICE SCULPTURE to your library and receive updates
or
#46todobaku
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Qonsequences cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kisah Tak Sempurna cover
Little Dumplings cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Rafa  cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
Fiction -sungjake✔ cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.