Sebenarnya ini cerita pertama aku yang aku perbarui kembali.
"Permisi, maaf mas sebelumnya, bisa nggak ya tukeran tempat duduknya, saya hobi tidur, jadi lebih suka duduk di dekat jendela. Boleh ya mas," Mohon Leya, sambil menampilkan wajah memelas penuh permohonan.
Melihat wajah kelewat memelas Leya, tanpa banyak bicara Rayyan berdiri dan mempersilahkan Leya duduk di tempatnya yang berada di dekat jendela. Rayyan pun duduk di kursi Leya di samping lorong jalan di dalam pesawat.
"Makasih banyak ya mas," seru Leya, dan Rayyan hanya menganggukkan kepalanya sejenak.
"Alhamdulillah, mas nya baik, jadi aku bisa tidur, tapi mas nya irit ngomong. Mahal kali ya suaranya,"gumam Leya sambil tertawa geli sendiri.
Sambil memejamkan matanya, Rayyan pun tersenyum mendengarkan gumaman Leya yang sangat bersyukur dirinya mau bertukar tempat duduk.