Matahari mulai tenggelam bersembunyi di dalam lautan yang berwarna biru pekat. Burung-burungpun seperti mengerti bahwa sudah saatnya pulang, untuk mengisirahatkan pencarian makanan, ombakpun begitu, mulai meninggakan permukaan. Sedangkan angin semakin kencang mencengkam tubuh mungil Avel. Sayangnya Avel belum beranjak pergi, kakinya memang agak keram karena posisi duduknya yang menompang wajahnya yang anggun. "Aku temani kamu melihat senja" ucap Bintang. Tangan Bintang menyelimuti tubuh Avel dengan jaketnya. Avel sendiri hanya melihat sekilas wajah Bintang lalu tatapannya kosong kearah matahari yang semakin kecil dari sebelumnya. "Vel, jika kitapun akhirnya tak bisa bersama tapi tolong biarkan aku selalu ada didekatmu" Avel yang mendengar perkataan Bintang hanya bisa diam,tak ingin menanggapi. Bintang beranjak pergi meninggalkan Avel sendiri lagi. Setelah kepergiannya Bintang, Avel meneteskan air mata. Avel menangis sejadi-jadinya hingga tak sadarkan diri.