Semilir angin menghanyutkanku dalam muara kehidupan yang bergema, mata terpejam bak jiwa merendam beribu kenyataan yang terajam, kacamata bersua dan sebuah rasa masih bersemanyam dengan kejadian setahun silam, jiwa beranjak namun hati menolak, mentari berseru namun awan mengabu, lagu bersenandung namun diri bingung. Ya, itulah yang dirasakan oleh gadis yang bernama Adinda Safira, putri dari seorang ibu single parents yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di sebuah keluarga kaya raya. Kehidupan Adinda awalnya berjalan lancar, tak ada batu kerikil yang menepi, ataupun jalan berlubang yang mewarnai, namun kehidupannya berubah setelah ia harus menelan pahit fakta bahwa kakaknya diluar dari dugaannya, dan harus bertemu dengan seorang pemuda bernama Daniel. "Setelah beberapa kejadian yang terjadi diantara kita, ada debaran yang tak mampu kujelaskan, apakah ini pertanda bahwa aku menyukaimu?" - Ahmad Daniel - "Kamu berjanji akan memberikanku jalan melalui pintu manapun yang aku mau, lalu pintu manakah yang harus kutempuh?" - Adinda Safira -