Hari itu, pertama kalinya ulang tahunku dirayakan dengan sangat meriah karena aku biasanya lebih suka jika dirayakan dirumah bersama Mama, Papa, dan Io, dan naasnya itupun menjadi yang terakhir. Aku tidak pernah menyalahkan anak itu atas semua kemalangan yang kudapatkan di hari kelahiranku. Permintaan terakhirku justru berkaitan dengan dia. Ya, dia anak kecil yang seumuranku yang galaknya minta ampun. Suka marah-marah, sampai pipinya yang putih itu ikut memerah. Aku berdoa pada Tuhan, semoga aku dapat dilahirkan kembali dan semoga saja masih bisa menyaksikan si anak galak yang beranjak dewasa. Ya, semoga saja. ~Entah di kehidupan ini, maupun dikehidupan selanjutnya, selalu kamu yang aku suka~ Ditulis : 9 Desember 2021