{Follow sebelum membaca}
"NGAPAIN LU BERANGKAT BARENG RION, HAH!? " Bentak aga. Deru nafasnya tidak teratur karna emosinya yang sedang meledak-ledak.
Sedangkan ita, sedari tadi dia hanya menutup wajah nya dengan kedua tangannya sembari menangis. "Tadi hiks di jalan ban mobil bunda bocor. Kebetulan juga kak rion lewat, dia nawarin ita berangkat bareng, hiks. Karna udh mau telat, yaudah ita Terima aja tawaran kak rion. " Katanya sambil terisak, ita menghisap ingusnya yg hampir turun, "aga jangan ngebentak itaa, ita gk suka. Huwaaaaaa bundaa, " Tangis ita semakin pecah, dadanya sangat sesak menahan tangisannya.
Aga langsung menarik ita ke dalam pelukan nya, dia sangat tidak suka melihat gadis manis itu menangis di depannya.
"Knp gk nelfon gw atau ta?!," Katanya dengan suara rendah, namun penuh penekanan.
"Hp ita ketinggalan di rumah, HP bunda juga lowbet, aga" Ucapnya dengan suara yg serak. Aga semakin tidak tega karna sudah membentak dan menuduh yg tidak-tidak pada gadisnya.
"Maaf. Maafin aga udah bentak-bentak ita dan nuduh-nuduh ita. Ita maafin aga kan?, " Agara semakin mengeratkan pelukannya.
Dalam pelukkan agara, ita terlihat
mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Agaa, ita laper." Kepalanya mendongak menatap agara yg tengah terkekeh dengan perlakuan gadis nya ini.
"Ayo, ke kantin" Kata aga, dan segera menarik tangan ita.
Note:
Langgeng atau nggak nya suatu hubungan, bukan hanya saling mencintai. Tapi juga saling percaya dan saling mengerti satu sama lain.
Penasaran? Masukkin perpus LANGSUNG SABI KALII!! ✅
#####
⚠️JERNIH DARI PIKIRAN SAYA SENDIRI.
⚠️TERDAPAT KATA-KATA KASAR, JADI TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA🙏.
⚠️DILARANG KERAS PLAGIAT🙏.
⚠️JANGAN LUPA SELALU RAMEIN VOTE DAN KOMENNYA🥰🤍.
10_12_2021♡
Happy reading para readers @Ara_chan3.
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.