Namanya adalah Digta. Dia laki-laki, bukan perempuan. Namanya adalah Digta. Jika kamu berpikir dia orang yang romantis, kamu salah. Namanya adalah Digta. Jika kamu berpikir dia paham cara menangani perempuan ketika ngambek, kamu salah. Dia hanyalah seorang remaja yang ingin merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta. Dia hanyalah seorang remaja yang bertanya-tanya apa enaknya jatuh cinta. Dia hanyalah seorang remaja yang suka bermain play station sepanjang waktu tanpa perduli belajar. Dia hanyalah seorang remaja pendiam dan kaku tanpa terlalu banyak teman. Dia hanyalah remaja biasa yang bahkan sangat biasa-biasa saja. Dia hanyalah remaja yang akhirnya bertemu dengan cintanya. Namanya adalah Digta. Dan dia, adalah milikku.